Penggunaan Prinsip-Prinsip Islam dalam Mendidik Lanjut Usia Terlantar di Balai PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur Menuju Manusia Mandiri
Abstract
Panti sosial sebagai tempat tinggal lansia terlantar menjadi pengganti keluarga, yang secara sengaja maupun tidak menelantarkan keluarganya yang telah berusia lanjut. Para pendamping memperlakukan lansia dengan penuh perhatian sama halnya dengan ajaran agama Islam bahwa perlakuan terhadap manusia yang telah lanjut usia harus bisa lebih teliti dan telaten, dan seharusnya ini dibebankan kepada anak bukan kepada panti jompo. Allah memerintahkan kepada anak mereka untuk memperlakukan kedua orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Akan tetapi, begitu banyaknya lansia terlantar menjadikan fungsi anak serta sanak saudara menjadi hilang di era masyarakat modern saat ini, dan digantikan dengan panti sosial atau panti jompo.
Penelitian ini dilakukan menggunakan subjek dan objek penelitian kualitatif, mengambil latar Balai PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Analisis data kualitatif dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itu lah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi dengan dua modus, yaitu trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip Islam dalam memandirikan lansia diantaranya Prinsip Persatuan dan Persaudaraan, hidup rukun. Prinsip Persamaan, tidak membedakan pelayanan. Prinsip Kebebasan, rekreasi, televisi dan radio dan hak berpendapat. Prinsip Hubungan antar Pemeluk Agama, kebutuhan rohani dan hidup rukun berdampingan. Prinsip Tolong-menolong dan Membela yang Lemah dan Teraniaya adanya kebersamaan. Prinsip Perdamaian, menjaga kerukunan. Prinsip Musyawarah antara pendamping instruktur, dan lansia. Prinsip Keadilan, sandang papan pangan serta kasih sayang pendamping terpenuhi. Prinsip Ketakwaan, Amar Makruf dan Nahi Munkar, salat berjamaah, pengajian serta saling mengingatkan untuk beribadah.