Yogyakarta Batik Visitor Center dengan Metode Infill Design dan Adaptive Reuse di Kawasan Njeron Beteng
Abstract
Perkembangan kota Yogyakarta yang semakin pesat diikuti pula dengan
pertumbuhan dan perkembangan berbagai industri. Salah satu industri yang smakin
banyak dan berkembang adalah industri batik printing. Maraknya keberadaan
industri batik printing, kurangnya kebijakan pemerintah terhadap industri batik,
serta kurangnya pengetahuan dan penghargaan masyarakat terhadap batik membuat
industri batik mulai berkurang. Menghidupkan kembali industri batik di kawasan
bersejarah yang dahulunya merupakan daerah penghasil batik, dapat menjadi
bentuk upaya pelestarian industri batik di Yogyakarta. Salah satu kawasan
bersejarah tersebut adalah kawasan Njeron Beteng Kraton Yogyakarta, dimana
berbagai budaya Yogyakarta termasuk budaya batik lahir di kawasan tersebut.
Industri batik di kawasan Njeron Beteng kini sudah berkurang banyak dan
banyak yang berhenti berproduksi. Untuk mewujudkan upaya pelestarian batik dan
industri batik di Yogyakarta khusunya kawasan Njeron Beteng, maka dihadirkan
usulan rancangan yang dapat digunakan sebagai industri, tempat berkunjung,
belajar, dan berbelanja, bagi masyarakat maupun wisatawan dengan menggunakan
tipologi visitor center. Batik visitor center ini dapat dirancang sebagai tempat
industri, galeri, dan perbelanjaan batik dalam satu tempat. Untuk menghargai
konteks tapak dengan bangunan historis dan lingkungan cagar budaya di kawasan
Njeron Beteng, maka perancangan akan melalui metode adaptive reuse dan infill
design. Sedangkan, untuk mendukung adanya identitas arsitektur lokal pada desain
bangunan batik visitor center, maka rancangan akan dibuat dengan pendekatan
desain rumah industri batik pada jaman dahulu yaitu rumah Batik Handel.
Collections
- Architecture [3648]