MASJID KYOTO DENGAN PENDEKATAN DESAIN UNIVERSAL
Abstract
Jumlah populasi muslim yang selalu bertambah berdampak pada
peningkatan kebutuhan akan masjid. Salah satunya adalah di Kyoto yang
merupakan kota penuh sejarah tentang perkembangan Jepang. Masjid Kyoto
sekarang memiliki banyak kekurangan diantaranya adalah tidak mampu
menampung jamaah dan kebutuhan mereka yang tidak dapat diwadahi karena
keterbatasan tempat.
Desain universal yang merupakan konsep masjid Kyoto ini berusaha tidak
hanya untuk mewadahi kebutuhan dan kegiatan muslim dengan mengintegrasikan
fungsi-fungsi ruangnya. Namun, memberikan kesan masjid inklusif dengan
pemilihan bentuk dan selubung bangunan yang diambil dari arsitektur tradisional
Kyoto. Serta ruang masjid yang dapat dijadikan tempat berkumpul, belajar, dan
terkhusus bagi warga Jepang dapat mengamati kegiatan muslim yang ada di sana.
Dengan perancangan ini diharapkan dapat menghilangkan kesan bahwa
masjid haruslah eksklusif, memiliki kubah dan menara serta memiliki dekorasi yang
banyak. Masjid Kyoto memberikan gaya baru dalam desainnya sehingga bentuk
masjid memiliki kekhasan arsitektur Kyoto. Tidak hanya pada bagian luar,
pendekatan arsitektur Kyoto juga dapat dilihat pada bagian ruang dalamnya. Fungsi
masjid nabawi di awal pengembangannya mengilhami fungsi masjid Kyoto ini
dengan pendekatan yang lebih modern. Masjid Kyoto bagi umat muslim di sana
adalah sebuah identitas sosial karena dengan adanya tempat ibadah ini
menghasilkan sebuah perasaan bahwasanya muslim Kyoto memiliki tempat dan
kedudukan di hati warganya.
Collections
- Architecture [3658]