PRARANCANGAN PABRIK KALIUM HIDROKSIDA DARI KALIUM KHLORIDA DENGAN PROSES ELEKTROLISIS KAPASITAS 15.000 TON/TAHUN
Abstract
Kebutuhan dalam negeri akan Kalium Hidroksida (KOH) yang cukup tinggi namun pabrik yang memproduksi bahan tersebut masih sedikit di Indonesia. Oleh karena itu, jumlah impor Kalium Hidroksida dari negara lain masih tinggi tiap tahunnya demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pra Perancangan Pabrik Kalium Hidroksida ini memiliki tujuan yaitu memberikan solusi dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri serta ekspor. Kalium Hidroksida yang dikenal dengan nama lain “caustic potash” banyak digunakan dalam industri sabun, alkaline, tekstil, karet, pupuk dan sebagai pengendali pH.
Pabrik Kalium Hidroksida direncanakan akan didirikan pada tahun 2023 di kawasan industri daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini dirancang dengan kapasitas 15.000 ton/tahun. Pabrik bekerja secara kontinyu selama 24 jam per hari selama 330 hari per tahun dengan jumlah karyawan sebanyak 131 orang. Kalium Hidroksida tersebut dibuat dengan mencampurkan Kalium Khlorida (KCl) padat dengan air dalam reaktor elektrolisis jenis sel membran dengan suhu dan tekanan operasi yaitu 90⁰C dan 1 atm.
Untuk mendapatkan kemurnian Kalium Hidroksida sesuai di pasaran (50%) dan sesuai dengan kapasitas perancangan, maka hasil elektrolisis yang berupa larutan Kalium Hidroksida dilewatkan pada evaporator agar sebagian airnya menguap dan didapatkan produk Kalium Hidroksida dengan kemurnian 50%. Unit pendukung proses produksi meliputi udara tekan, pengadaan air, steam, listrik, bahan bakar dan pengelolaan limbah. Kebutuhan utilitas tersebut meliputi air sebanyak 79.829,18 kg/jam, listrik sebesar 1492,68 kWh, bahan bakar berupa solar sebanyak 196,6509 kg/jam, fuel oil sebanyak 335,11 kg/jam serta kebutuhan udara tekan sebesar 32,62 m3/jam.
Pada hasil perhitungan, didapatkan modal tetap sebesar Rp 858.149.518.692, modal kerja sebesar Rp 236.255.894.908, biaya produksi sebesar Rp 220.930.619.972. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 189.202.275.062, sedangkan setelah pajak sebesar Rp 94.601.137.531. Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 22,05% sedangkan setelah pajak sebesar 11,02%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 3,12 tahun sedangkan setelah pajak adalah 4,76 tahun. Break Event Point (BEP) sebesar 41,06%, Shut Down Point (SDP) sebesar 8,56% dan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 14,61%. Berdasarkan hasil analisa ekonomi dan ketentuan yang disyaratkan, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik Kalium Hidroksida dari Kalium Khlorida dengan proses elektrolisis kapasitas 15.000 ton/tahun ini menarik dan layak untuk dikaji lebih lanjut.
Collections
- Chemical Engineering [1174]