Show simple item record

dc.contributor.advisorAkhmad Marzuko, Ir., M.T.
dc.contributor.authorEris Cahyo Pangestu, 13511288
dc.date.accessioned2018-12-06T06:52:52Z
dc.date.available2018-12-06T06:52:52Z
dc.date.issued2018-08-31
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11977
dc.description.abstractLereng merupakan suatu kondisi alam yang terjadi karena adanya perbedaan elevasi yang cukup tinggi. Lereng yang memiliki perbedaan elevasi vertikal yang cukup tinggi menyebabkan adanya potensi longsor apabila tidak memiliki nilai stabilitas yang sesuai. Bencana alam Siklon Dahlia yang menimpa Yogykarta menyebabkan banyak terjadi longsor di daerah Piyungan Bantul Yogyakarta. Lereng yang telah longsor memiliki potensi kembali longsor sehingga dapat membahayakan bangunan dan masyarakat yang tinggal diatasnya. Analisis dilakukan untuk mengetahui nilai stabilitas dari lereng dan merencanakan perkuatan yang dapat memperkuat nilai stabilitas tanah. Perkuatan lereng merupakan salah satu cara untuk mengembalikan nilai stabilitas pada lereng. Perkuatan lereng memiliki tipe bermacam-macam, salah satunya yaitu perkuatan lereng alternatif soil nailing. Perkuatan lereng yang dilterapkan pada lereng ini adalah soil nailing. Analisis stabilitas dan perkuatan lereng dilakukan dengan 2 metode yaitu metode manual dan metode menggunakan aplikasi. Lereng yang dianalisis dilakukan dengan 2 permodelan lereng yaitu lereng eksisting dengan tinggi 10 meter dan lereng baru ( 2 lapis) dengan tinggi 6 dan 4 meter. Perkuatan dengan soil nailing dilakukan dengan menggunakan variasi sudut nail 100, 200 dan 300. Analisis lereng tanpa perkuatan dengan metode manual didapatkan nilai untuk lereng eksiting SF 0,377 dan lereng baru (2 lapis) 0,519, sedangkan analisis dengan geoslope didapatkan nilai lereng eksisting 0,340 dan lereng baru ( 2 lapis) 0,519. Nilai SF lereng tanpa perkuatan lebih kecil daripada 1,25 sehingga lereng dianggap tidak aman karena gaya pendorong yang bekerja lebih besar daripada gaya penahan yang bekerja. Pada lereng yang telah diberikan perkuatan didapatkan nilai SF untuk lereng ekstisting nail 100 1,569, 200 adalah 1,5770, dan 30 adalah 1,5420, dan lereng baru (2 lapis) didapatkan 100 adalah 2,134, 200 adalah 2,5090, dan 30 adalah 2,0180, sedangkan untuk nilai SF dari hasil analisis menggunakan aplikasi geoslope lereng eksisting didapatkan nilai 1,661 untuk 100, 1,797 untuk 200, 1,6190 untuk 300, dan untuk lereng baru (2 lapis) didapatkan 2,529 untuk 100, 2,193 untuk 200, dan 2,174 untuk 300 . Pemasangan nail yang paling optimal adalah 200 dan 100 karena memiliki nilai SF yang paling besar apabila dibandingkan dengan pemasangan nail dengan sudut nail yang lain.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titlePERENCANAAN PERKUATAN LERENG DENGAN METODE SOIL NAILING DI DAERAH BANTUL YOGYAKARTAen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record