PENGARUH STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN KAPUR DAN MATOS TERHADAP KUAT GESER DAN KONSOLIDASI TANAH GAMBUT
Abstract
Di bidang teknik sipil tanah merupakan tempat berdirinya fondasi atau sebagai penahan dari bangunan yang berada di atasnya. Tanah merupakan tempat berdirinya berbagai macam jenis konstruksi atau struktur, baik struktur bangunan gedung, bendung, ataupun jalan, yang sering menjadi masalah jika tanah itu sendiri memiliki sifat-sifat buruk seperti plastisitas tinggi, potensi kembang susut yang tinggi, dan kuat geser yang rendah atau lemah.
Pengujian di laboratorium meliputi 2 tahap yaitu pengujian sifat fisik dan mekanik tanah asli serta untuk mengetahui pengaruh nilai kohesi, sudut geser dalam, serta koefisien konsolidasi setelah dilakukan pencampuran dengan bahan aditif. Bahan aditif yang digunakan untuk stabilisasi berupa kapur dan Matos stabilizer. Penambahan kapur sebesar 10% dan Matos variasi 4%, 6%, dan 8% dengan pemeraman 7, 14, dan 30 hari.
Hasil penelitian tanah gambut Rawapening memiliki kandungan air sebesar 551,326% dan kadar air optimum sebesar 127,5%, berat volume basah sebesar 1,03 gr/cm3, berat jenis sebesar 1,12, kadar serat sebesar 50,07%, kadar abu sebesar 22,75%, kadar organik sebesar 77,25%, dan angka pori sebesar 7,112. Kuat geser tanah asli sebesar 1,11885 kg/cm2,dengan kohesi sebesar 0,6939 kg/cm2,dan sudut geser dalam sebesar 31,63348º dan indeks kompresi sebesar 0,9685807 dengan nilai Pc sebesar 1,5775 kg/cm2. Setelah distabilisasi dengan campuran, kaut geser tanah meningkat sebesar 54,358% atau sebesar 1,72704 kg/cm2 pada stabilisasi tanah gambut dengan 10% kapur dan 4% matos pada pemeraman selama 30 hari, dengan nilai kohesi sebesar 0,53933 kg/cm2 dan nilai sudut geser dalam sebesar 49,89193º, indeks kompresi terkecil sebesar 0,51405 atau menurun sebesar 46,93% pada campuran 10% kapur dan 6% matos, dengan nilai Pc sebesar 2,4225.
Collections
- Civil Engineering [4225]