Show simple item record

dc.contributor.advisorVembri Noor Helia, S.T., M.T
dc.contributor.authorHaniatu Susanti, 14522080
dc.date.accessioned2018-12-05T04:06:17Z
dc.date.available2018-12-05T04:06:17Z
dc.date.issued2018-10
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11903
dc.description.abstractKualitas telah menjadi kekuatan terpenting yang membuahkan keberhasilan organisasi dan pertumbuhan perusahaan baik di pasar berskala nasional maupun internasional. Produk cacat dapat berdampak pada image perusuhaan, kepuasan customer bahkan pendapatan perusahaan. Langkah pengendalian kualitas dengan cara analisis dan pencegahan perlu dilakukan untuk dapat mengurangi ketidaksesuaian dari produk yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeditentifikasi jumlah cacat produk sepatu pantofel pria, tingkat DPMO dan nilai sigma produk. Salah satu metode untuk menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan adalah metode Six Sigma yang merupakan terobosan untuk menghasilkan peningkatan kualitas secara dramatic menuju zero defect (tingkat kegagalan nol) dengan merujuk pada terget kinerja operasi yang diukur secara statistik dengan hanya terdapat 3,4 DPMO (Defect Per Million Opportunities – kegagalan untuk tiap sejuta peluang). Peningkatan kualitas dengan six sigma menggunakan lima tahap dalam penerapannya, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Hasil penelitian pada UKM Praktis Sepatu diperoleh jenis cacat pada sepatu pantofel pria dari cacat variabel dan cacat atribut. Cacat variabel terdiri dari panjang sepatu, tinggi sepatu dan lebar sepatu. Kemudian untuk jenis cacat atribut terdiri dari 4 jenis cacat yaitu noda lem, sol tidak lekat, jahitan kurang rapi dan kulit sobek. Dari 1050 jumlah sampel yang diobservasi didapatkan 155 atau 14,762% jumlah produk cacat yang terdiri dari 92 atau 59% cacat noda lem. Nilai DPMO data atribut diperoleh sebesar 36.904,8 sehingga nilai sigmanya sebesar 3,28 sigma. Usulan yang diberikan untuk menurunkan resiko kecacatan noda lem adalah dengan menambah jumlah lampu pada proses pengeleman untuk menambah penerangan dan penambah ventilasi agar terdapat cahaya saat siang hari dan melakukan pengecekan rutin pada lampu dan mengganti dengan cepat lampu yang sudah rusak.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKualitasen_US
dc.subjectSix Sigmaen_US
dc.subjectDefineen_US
dc.subjectMeasureen_US
dc.subjectAnalyzeen_US
dc.subjectImproveen_US
dc.titlePENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK SEPATU DENGAN METODE SIX SIGMA (STUDI KASUS UKM PRAKTIS SEPATU MAGETAN)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record