PENGARUH JENIS BASA DAN JUMLAH REAGEN DIMETIL KARBONAT (DMC) DALAM SINTESIS METIL EUGENOL
Abstract
Penelitian tentang pengembangan metode sintesis metil eugenol telah dilakukan. Metil eugenol yang dihasilkan dari pengolahan minyak atsiri cengkeh telah lama diketahui memiliki banyak fungsi dalam bidang kesehatan dan industri. Namun, metode sintesis metil eugenol selama ini masih menggunakan reagen metilasi seperti dimetil sulfat (DMS) dan metil halida (CH3-X) yang bersifat toksik bagi kesehatan dan lingkungan. Pengembangan metode sintesis ini dilakukan dengan cara mengganti reagen DMS dengan dimetil karbonat (DMC) pada tahap metilasi eugenol. Dimetil karbonat (DMC) merupakan agen metilasi yang bersifat ramah lingkungan. Dilakukan isolasi eugenol dengan mereaksikan minyak cengkeh dan natrium hidroksida (NaOH), kemudian ditambahkan asam klorida (HCl) dan dihasilkan eugenol. Eugenol hasil isolasi direaksikan dengan DMC selama 5 jam dengan bantuan katalis transfer fasa tetrabutil amonium bromida (TBAB) dan basa natrium karbonat (Na2CO3) sebagai pembanding dari kalium karbonat (K2CO3) dalam penelitian Prakoso et al. (2016) sehingga terbentuk metil eugenol. Selain itu, pada penelitian ini juga dilakukan variasi jumlah DMC untuk mendapatkan rendemen metil eugenol terbaik. Rendemen metil eugenol yang dihasilkan sebesar 97,68%. Nilai rendemen ini lebih besar dibanding dengan penggunaan basa K2CO3 pada penelitian Prakoso et al. (2016) dengan metode dan jumlah bahan yang sama. Jumlah DMC yang digunakan untuk menghasilkan rendemen optimum adalah 160 mmol. Reagen DMC dapat digunakan untuk mengganti DMS serta basa Na2CO3 juga dapat digunakan untuk mengganti K2CO3.
Collections
- Chemistry [542]