UJI TOKSISITAS SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM EKSTRAK KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) PADA PERKEMBANGAN EMBRIO IKAN ZEBRA (Danio rerio)
Abstract
Uji toksisitas merupakan uji pra klinik yang bertujuan mengukur derajat
efek toksik suatu senyawa dalam waktu tertentu setelah pemberian dosis tunggal.
Kangkung darat memiliki beberapa senyawa terkandung didalamnya, seperti
mineral, vitamin, dan senyawa karoten. Ekstrak kangkung dibuat dalam sediaan
Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) untuk mengatasi masalah
ekstrak kangkung yang memiliki tingkat kelarutan yang rendah terhadap air. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji ketoksikan ekstrak kangkung
terhadap perkembangan embrio ikan zebra. Penelitian ini menggunakan 5 set
embrio ikan zebra (1 set terdiri dari 20 embrio ikan zebra) yang akan dipaparkan
tiga set SNEDDS ekstrak dengan konsentrasi berbeda yaitu konsentrasi 100μg,
50μg, dan 25μg, satu set kontrol positif ((3,4-DCA 4mg/L) satu set kontrol negatif
(dilution water) dan kontrol pelarut (SNEDDS tanpa ekstrak) yang dilakukan
selama 96 jam dengan pengamatan tiap 24 jam. Parameter yang diamati, yaitu
koagulasi embrio, pembentukan somit, lepasnya bagian tail-bud dari yolk, dan detak
jantung. Hasil dari penelitian ini Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System
(SNEDDS) ekstrak kangkung (Ipomoea reptans Poir) bersifat toksik terhadap
embrio ikan zebra (Danio rerio) pada konsentrasi 50μg dan 100μg dengan
banyaknya embrio yang mengalami koagulasi pada jam ke 24 setelah pemaparan
sediaan SNEDDS ekstrak kangkung sebesar 55% dan 85%. Dan dapat disimpulkan
bahwa SNEDDS ekstrak kangkung mempengaruhi perkembangan embrio ikan
zebra.
Collections
- Pharmacy [1444]