FORMULASI DAN EVALUASI PATCH BUKAL TRIAMSINOLON ASETONIDA DENGAN VARIASI KADAR HPMC DAN PVP SEBAGAI POLIMER MUKOADHESIF
Abstract
Recurrent apthous stomatitis (RAS) atau secara umum dikenal dengan sariawan merupakan kondisi terjadinya ulserasi pada mukosa mulut. Pilihan utama terapi RAS adalah penggunaan kortikosteroid, diantaranya triamsinolon asetonida sebagai pereda nyeri dan inflamasi yang tersedia dalam sediaan topikal di pasaran. Patch bukal memiliki keunggulan dapat meningkatkan penerimaan obat pasien dan kenyamanan karena sifat nya yang elastis dan menempel menutupi lesi serta dapat menyesuaikan kontur mukosa mulut, dari segi efikasi dan keamanan, dosis dalam sediaan konkrit matriks akan lebih tertakar dan efek samping akan diminimalisir dengan desain penghantaran lokal. Formulasi patch bukal erat kaitannya dengan penentuan polimer karena pengaruhnya pada sifat fisik dan kekuatan mukoadesif. Penelitian ini bertujuan memformulasikan patch bukal triamsinolon asetonida dengan 5 variasi dari kombinasi polimer hidroksipropil metil selulosa (HPMC) dan polivinilpirolidone (PVP) dengan metode solvent casting. Formulasi tersebut kemudian di uji sifat fisiknya dengan uji organoleptis, uji keragaman bobot, uji ketebalan, uji pH, swelling index, dan folding endurance serta uji kandungan kadar zat aktif dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil evaluasi kemudian di analisis dengan perbandingan literatur sebelumnya. Empat formulasi menghasilkan matriks patch kecuali formulasi 5 dengan variasi HPMC 100 mg dan PVP 200 mg yang tidak membentuk matriks patch, memiliki nilai folding endurance lebih dari 300 kali, swelling index yang bervariasi antara 0,95-1,59, pH pada rentang 6,25-6,35, ketebalan antara 0,15-0,29 mm, bobot antara 17,6-43,5 mg, serta kadar zat aktif pada rentang 83.07-94.27%. HPMC berpengaruh pada sifat fisik matriks patch seperti ketebalan dan bobot, sementara PVP meningkatkan elastisitas dan swelling index dari matriks patch.
Collections
- Pharmacy [1444]