dc.description.abstract | Latar Belakang: Prediabetes merupakan hiperglikemia menengah atau suatu kondisi gula
darah yang melebihi normal tetapi belum dapat dikatakan sebagai diabetes melitus.
Seseorang dengan kondisi tersebut memiliki risiko tinggi untuk mengalami diabetes
melitus tipe 2. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi prediabetes yang cukup
tinggi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya prediabetes, salah satunya
adalah pola makan tinggi kalori yang melebihi kebutuhan kalori harian.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kadar
glukosa darah pada penderita prediabetes di Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dan responden yang
didapatkan pada penelitian ini sebanyak 53 orang. Penderita prediabetes dilakukan
pengecekan kadar GDS dan data pola makan didapatkan dengan kuesioner Food Recall.
Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan uji Chi-Square.
Hasil: Uji Chi-Square menunjukkan hasil p = 0,001 pada asupan energi total, p = 0,002
pada konsumsi karbohidrat, p = 0,356 pada konsumsi protein, p = 0,002 pada konsumsi
lemak dan p = 0,002 pada konsumsi serat. Pada hasil penelitian tersebut terdapat hubungan
pola makan dengan kadar glukosa darah pada penderita prediabetes di Puskesmas Kalasan
Kabupaten Sleman. Terutama pada konsumsi total, karbohidrat, lemak dan korelasi negatif
pada konsumsi serat.
Kesimpulan: Terdapat hubungan pola makan dengan kadar glukosa darah pada penderita
prediabetes di Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. | en_US |