dc.description.abstract | Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang penderitanya terus bertambah di
Indonesia. Terdapat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh stroke berupa: gangguan
fisik, psikologis, sosial dan ekonomi. Penderita pasca stroke memerlukan jenis coping tertentu
untuk menghadapi hal ini. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran religious coping pada
penderita pasca stroke. Konsep religious coping dari Pargament merupakan cara coping berkenaan
dengan hal suci untuk memahami dan menghadapi kejadian hidup yang negatif. Penelitian ini
diikuti oleh 32 partisipan penderita pasca stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.
Metode penelitiannya adalah non-eksperimental kuantitatif menggunakan survey dengan teknik
purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner BRIEF RCOPE berjumlah 14
aitem (reliabilitas = 0,621). Data dianalisis menggunakan statistika deskriptif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa seluruh partisipan penderita pasca stroke (PPS) menggunakan positive
religious coping dalam menghadapi stroke, dengan kategori 91% tinggi dan 9% sedang. Artinya,
seluruh partisipan menjadikan Tuhan dan fungsi agama sebagai sumber daya yang memberikan
dukungan dalam menghadapi kondisi pasca stroke-nya. Di samping itu dengan menggunakan
positive religious coping, maka seluruh partisipan PPS secara teoritis dapat diprediksi mampu:
menilai agama dan spiritualitas sebagai dukungan besar dalam peningkatan fisiologis dan
psikologis berkenaan dengan dampak strokenya; menurunkan psychological distress,
meningkatkan pertumbuhan spiritual, serta memiliki tingkat kerjasama yang lebih tinggi. | en_US |