Show simple item record

dc.contributor.authorHerawati, Mutiara
dc.date.accessioned2018-11-04T06:48:58Z
dc.date.available2018-11-04T06:48:58Z
dc.date.issued2018-09-27
dc.identifier.isbn978-602-450-321-5
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11475
dc.description.abstractLatar Belakang: Peningkatan produksi padi organik, ikan nila, dan udang galah dapat diupayakan dengan melakukan intensifikasi lahan sawah. Salah satu teknologi yang dianjurkan adalah minapadi dan ugadi. Desa Sukoharjo, Ngaglik, Sleman dikenal memiliki lahan sawah dengan sumber daya air yang melimpah, namun hal tersebut tidak dimanfaatkan oleh petani secara optimal, sehingga petani hanya melakukan pertanian yang menghasilkan produk beras saja. Berdasarkan data nasional konsumsi ikan dan udang di daerah Sleman, Yogyakarta pada tahun 2014 - 2016 sebesar 31,25 kg per kapita per tahun. Berdasarkan survei lapangan diketahui bahwa ikan dan udang positif mengandung residu antibiotik. Penggunaan antibiotik biasa digunakan untuk penanggulangan penyakit pada perikanan, namun apabila ikan tersebut mengandung residu antibiotik akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Tujuan: Target luaran yang ingin dicapai adalah peningkatan nilai perekonomian mitra tani dan desa Sukoharjo menjadi pilot project percontohan dalam pengembangan teknologi budidaya terpadu padi organik bersama ikan nila dan udang galah yang sehat dalam satu lahan. Metode: Pelaksanaan program pengabdian dilaksanakan dalam kurun waktu 8 bulan pada tahun anggaran 2018 bekerjasama dengan mitra tani yang telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan program PKM. Kegiatan ini diimplementasikan dengan aktifitas berupa pelatihan dalam budidaya padi organik serta cara budidaya ikan dan udang yang benar (pengolahan tanpa antibiotik), kemudian mitra akan didamping selama persiapan lahan, proses budidaya, panen, hingga pemasaran produk ke pasaran. Hasil: Program ini dilaksanakan di lahan 1.200m mitra tani dengan metode minapadi dan 1.000 m mitra tani dengan metode ugadi. Penggarapan lahan dimulai dari pengolahan lahan hingga pemasaran kepada konsumen yang menghasilkan keuntungan mitra tani yang semula Rp 1.200.000,- (sebelum penerapan minapadi) meningkat menjadi Rp 5.700.000, sedangkan pada mitra tani dengan sistem ugadi pendapatan yang semula Rp 775.000,- (sebelum penerapan ugadi) meningkat menjadi Rp 3.380.000,- Kesimpulan: Pengabdian masyarakat ini mampu menghasilkan peningkatan nilai ekonomi mitra tani dengan memodifikasi teknologi tepat guna dan manajemen pemasaran yang baik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectIntensifikasi lahan, budidaya terpadu, padi organik, ikan nila, udang galahen_US
dc.titlePKM BUDIDAYA TERPADU PADI ORGANIK BERSAMA IKAN DAN UDANG SEHAT DI DESA SUKOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN D.I.YOGYAKARTAen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record