INDIKATOR ENTOMOLOGI DAN STATUS RESISTENSI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (Aedes Aegypti L) TERHADAP BEBERAPA GOLONGAN INSEKTISIDA DI KOTA BANJARBARU
Abstract
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat dan endemis hampir di seluruh kota/kabupaten di Indonesia, salah satunya
di Kota Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan menganalisis indikator entomologi
dan maya indeks, dan melakukan pengujian resistensi terhadap insektisida. Desain yang digunakan
adalah observasional deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Hasil
penelitian diketahui kontainer positif jentik yaitu 17,3%. Letak kontainer lebih mendominasi di
dalam rumah (60,7%), berbahan plastik (78,5%) dan berwarna terang (65,7%). Angka indeks
entomologi house index (HI) yaitu 65%, container index (CI) yaitu 17, 29% dan breteau index (BI)
yaitu 124. Nilai maya index HRI (94%) dan BRI (71%) yaitu sedang. Hasil pengujian resistensi
Aedes aegypti terhadap insektisida malathion, cypermethrin, lambdasihalothrin dan deltamethrin
diketahui sudah resisten. Selain malathion ketiga insektisida yang diuji merupakan golongan
pirethroid yang banyak digunakan biasanya pada insktisida rumah tangga. Berdasarkan hal
tersebut diperlukan rotasi bahan aktif insektisida yang belum resisten berdasarkan mode of
action/target kerja, meningkatkan surveilans entomologi dan promosi kesehatan lingkungan secara
berkelanjutan serta mengintensifkan gerakan PSN (monitoring dan evaluasi) dengan melibatkan
masyarakat, misalnya satu rumah satu jumantik.