Show simple item record

dc.contributor.authorRahadi, Aditya Fajar
dc.date.accessioned2016-11-21T02:08:55Z
dc.date.available2016-11-21T02:08:55Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1127
dc.description.abstractPerkembangan kota Surakarta, mengakibatkan peningkatan sarana dan prasarana kota, dalam hal ini sarana tranportasi, khususnya bus. Peningkatan sarana tersebut perlu diimbangi dari segi perawatan bus, yaitu dari segi kelayakan uji jalan kendaraan umum. Karoseri bus sebagai salah satu sarana yang dapat membantu permasalahan mengenai kelayakan uji jalan kendaraan umum. Untuk menghadapi pangsa pasar industri industri karoseri bus harus kreatif dalam masalah modifikasi. Modifikasi disini ada pada bodi, mesin, dan sasis yang sesuai dengan keinginan konsumen. Karena industri karoseri bus mempakan kegiatan usaha yang bergerak dengan azas profit atau keuntungan. Oleh karena itu, faktor efisiensi dalam hal ini, sirkulasi dan ruang gerak sekunder pada proses dan tahapan pengerjaan bodi bus menjadi prioritas dalam mencapai azas tersebut. Selain itu, perlu diperhatikan masalah kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri karoseri bus terhadap lingkungan sekitamya. Efisiensi disini adalah tidak membuang energi dan waktu. Tidak membuang energi disini adalah melalui pergerakan terpendek, antara manusia, alat dan barang, dan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan kemudahan pergerakan. Tidak membuang waktu ditempuh dengan jarak pergerakan yang terpendek dan kemudahan pergerakan, melalui analisa elemen sirkulasi dan pola pergerakan sekunder. Penanggulangan kebisingan didasarkan atas zoning antara bangunan industri, bangunan administrasi, dan lingkungan, serta pemilihan pemakaian elemen-elemen pengendali kebisingan, baik itu terhadap bangunan karoseri dan lansekapnya. Sirkulasi dan pergerakan sekunder dipengaruhi oleh pergerakan bahan baku atau komponen, manusia, dan alat, baik secara vertikal dan horisontal, melalui penataan peralatan dan fasilitas menggunakan layout by process. Elemen sirkulasi digunakan dalam mencapai kemudahan dalam pergerakan dan sirkulasi. Dari segi pengendalian kebisingan, dilakukan melalui tata massa bangunan dan pengolahan site, dengan penerapan struktur pengendali kebisingan, penggunaan vegetasi, gundukan, dan pagar dengan tanaman rambat, sehingga sampai pada tingkat bising aman yang dapat diterima oleh lingkungan, dalam hal ini pemukiman penduduk.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectGedung Industrien_US
dc.subjectKaroseri Busen_US
dc.subjectSurakartaen_US
dc.subjectEfisiensi pada Prosesen_US
dc.subjectTahap Pengerjaanen_US
dc.subjectPenanggulangan Masalah Kebisinganen_US
dc.subjectLingkunganen_US
dc.titleGedung Industri Karoseri Bus di Surakarta: Efisiensi pada Proses dan Tahap Pengerjaan, serta Penanggulangan Masalah Kebisingan yang Ditimbulkan terhadap Lingkunganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record