| dc.description.abstract | Latar Belakang: Anak merupakan salah satu bagian dari anggota keluarga yang rentan mengalami masalah namun belum mampu untuk melindungi diri sendiri. Kekerasan Terhadap Anak (KTA) merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh anak anak. Di Indonesia, angka kekerasan terhadap anak setiap tahunnya meningkat. Kekerasan terhadap anak biasanya dilakukan di lingkungan dan oleh orang- orang terdekat anak. Salah satu dampak kekerasan verbal adalah kecemasan.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara kekerasan verbal terhadap anak dengan kecemasan di kelas 4-5 SD Negeri Ledoknongko, Turi, Sleman DI Yogyakarta.
Metode: penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, dengan jumlah subjek 56 anak. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Revised Children’s Manifest Anxiety Scale (RCMAS) dan kuesioner tindakan kekerasan terhadap anak.
Hasil: hasil peneltian didapatkan dari kejadian kekerasan verbal, subyek yang mengalami kekerasan verbal berjumlah 22 siswa (39%) dan subyek yang jarang mengalami kekerasan verbal berjumlah 35 siswa (61%). Sedangkan dari kejadian kecemasan,siswa yang mengalami kecemasan ada 3 siswa (5%) dan yang tidak mengalami kecemasan sebanyak 54 siswa (95%). Hasil analisis penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara kekerasan fisik terhadap tumbuh kembang (p=0,276) dengan Confidence interval (CI) 95%.
Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini, tidak ada hubungan antara kekerasan verbal terhadap anak dengan kecemasan di SD Negri Ledoknongko, Turi, Sleman, DI Yogyakarta. | en_US |
