EVALUASI PENGGUNAAN WARFARIN DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2016 - 2017
Abstract
Warfarin merupakan obat yang paling banyak diresepkan sebagai antikoagulan oral. Telah diketahui, selain merupakan obat dengan indeks terapi sempit, warfarin banyak berinteraksi dengan obat lain atau makanan. Jika dosisnya kurang maka akan menyebabkan kegagalan dalam mencegah tromboembolisme sedangkan jika dosisnya berlebih maka akan menyebabkan meningkatnya risiko perdarahan. Oleh karena itu warfarin menjadi salah satu obat prioritas yang perlu dilakukan evaluasi penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikasi dan besaran dosis serta kejadian perdarahan pada penggunaan warfarin. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data penggunaan warfarin melalui rekam medis di RSUD Sleman Yogyakarta secara retrospektif. Penelitian ini melibatkan sebanyak 39 pasien dengan total 133 kasus penggunaan warfarin. Tiga indikasi tertinggi penggunaan warfarin yakni CHF (25,56%), IHD (15,04%) dan AF NVR (8,27%). Berdasarkan indikasi, stroke infark menjadi penyakit dengan rata-rata dosis tertinggi yaitu 2,05 ± 0,09 mg/hari, sedangkan berdasarkan usia kategori dewasa pada penyakit AF menjadi rata-rata dosis tertinggi yakni 2,17 ± 0,16 mg/hari. Terdapat 3 pasien (7,69%) mengalami kejadian perdarahan berupa melena dan hematuria.
Collections
- Pharmacy [1444]