OPTIMALISASI PENENTUAN MODE KEGAGALAN DEFECT DOMINAN PADA IN CHECK BUFFING PANEL UP DENGAN PENERAPAN METODE FMEA-TOPSIS DAN FMEA-SAW (Studi Kasus : PT YAMAHA INDONESIA)
Abstract
Produktifitas mepakan salah satu elemen poko dalam dunia industry. Peningkatan
produktifitas selalu menajadi fokus dari semua industri yang ada untuk meningkatkan daya
saing perusahaan. Usaha dalam peningkatan produktifitas selalu erat kaitannya dengan
peningkatan kualitas. Sehingga produktifitas dan kualitas memiliki hubungan berbanding
lurus, mengingat kualitas mempengaruhi jumlah output yang dijadikan bahan dalam
perhitungan produktifitas. Dalam upaya peningkatan produktifitas produksi kelompok kerja
buffing panel UP diperlukan sumbangan terkait pengurangan jumlah temuan atau defect pada
bagian in check. Berdasarkan pengolahan data in check buffing panel UP, terdapat 2 jenis
temuan yang dominan yaitu kotor (18,53%) dan muke edge (17,21%). Dari 2 jenis defect
yang dominan dilakukan analisis lebih mendalam dengan menggunakan metode FMEATOPSIS
dan FMEA-SAW yang memberikan hasil ranking sama pada setiap mode kegagalan
tetapi memberikan nilai prioritas yang berbeda. Untuk defect kotor didapatkan mode
kegagalan dominan yaitu handling yang kurang steril dengan analisis adanya perpindahan
cabinet yang melewati ruang terbuka. Untuk defect muke permukaan didapatkan mode
kegagalan dominan yaitu ketebalan dari cat bagian edge yang tidak standar dengan analisis
digunakannya sampel pada pengecekan ketebalan bagian edge, sehingga potensi kabinet
dengan ketebalan bagian edge tidak standar dapat lolos ke proses sanding.
Collections
- Industrial Engineering [2224]