Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Ragil Suryoputro, S.T., M.Sc.
dc.contributor.authorMuhammad Iqbal, 14522204
dc.date.accessioned2018-09-29T08:05:02Z
dc.date.available2018-09-29T08:05:02Z
dc.date.issued2018-09-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/10938
dc.description.abstractPT Pekebunan Tambi merupakan perusahaan pabrik pengolahan teh berlokasi di Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Terdapat 5 proses pengolahan teh yaitu proses pelayuan, penggilingan, pengeringan, penjenisan dan pengemasan. Penerapan K3 pada tiap proses produksi masih sangat kurang, dapat dilihat dari keadaan ruangan proses produksi yang memiliki risiko-risiko bahaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui potensi-potensi yang dapat menyebabkan risiko bahaya yang ada pada proses produksi, mencari besarnya nilai risiko yang didapat dari hasil identifikasi bahaya dan risiko yan dilakukan pada proses produksi dan memberikan solusi dan usulan perbaikan terhadap potensi risiko bahaya yang telah didapat. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini menggunakan metode [HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment) & HAZOP (Hazard and Operablity Analysis)]. HIRA merupakan suatu metode atau teknik untuk mengidentifikasikan kejadian atau kondisi yang berpotensi memiliki risiko bahaya dengan melihat karakteristik bahaya yang mungkin terjadi dan mengevaluasi risiko yang terjadi melalui penilaian risiko dengan menggunakan matriks penilaian risiko, sedangkan HAZOP merupakan metode untuk menganalisa dan mengidentfikasi bahaya pada sebuah plant dengan menganalisis bahaya dengan metode hazop berdasarkan penyimpangan dari keadaan normal dari sebuah proses. Hasil dari penelitian ini terdapat 47 temuan risiko pada semua proses produksi. Dengan nilai risiko dari yang tertinggi berturut-turut yaitu penjenisan (88) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level ekstrim, penggilingan (85) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level ekstrim, pengeringan (82) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level ekstrim, pelayuan (72) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level tinggi , dan pengemasan (67) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level tinggi. Solusi yang diberikan pada kelistrikan dengan memberikan pengaman untuk kabel, terkait dengan APAR dan P3K yaitu segera melakukan pengadaan APAR dan P3K. Pada mesin gear yang tidak memiliki pengaman memberikan desain yang telah dibuat agar kecelakaan yang diprediksi tidak dapat terjadi, penekanan terhadap karyawan tentang pentingnya alat pelindung diri dan potensi terkait SOP atau tata tertib pada proses produksi yaitu dengan mencetak atau menempel pada tempat yang mudah dilihat dan dibaca.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectHIRAen_US
dc.subjectHAZOPen_US
dc.subjectKesehatan dan Keselamatan Kerjaen_US
dc.titleANALISIS POTENSI RISIKO BAHAYA PADA PROSES PRODUKSI PT PERKEBUNAN TAMBI DENGAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA) DAN HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record