dc.description.abstract | PT Pekebunan Tambi merupakan perusahaan pabrik pengolahan teh berlokasi di Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Terdapat 5 proses pengolahan teh yaitu proses pelayuan, penggilingan, pengeringan, penjenisan dan pengemasan. Penerapan K3 pada tiap proses produksi masih sangat kurang, dapat dilihat dari keadaan ruangan proses produksi yang memiliki risiko-risiko bahaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui potensi-potensi yang dapat menyebabkan risiko bahaya yang ada pada proses produksi, mencari besarnya nilai risiko yang didapat dari hasil identifikasi bahaya dan risiko yan dilakukan pada proses produksi dan memberikan solusi dan usulan perbaikan terhadap potensi risiko bahaya yang telah didapat. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini menggunakan metode [HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment) & HAZOP (Hazard and Operablity Analysis)]. HIRA merupakan suatu metode atau teknik untuk mengidentifikasikan kejadian atau kondisi yang berpotensi memiliki risiko bahaya dengan melihat karakteristik bahaya yang mungkin terjadi dan mengevaluasi risiko yang terjadi melalui penilaian risiko dengan menggunakan matriks penilaian risiko, sedangkan HAZOP merupakan metode untuk menganalisa dan mengidentfikasi bahaya pada sebuah plant dengan menganalisis bahaya dengan metode hazop berdasarkan penyimpangan dari keadaan normal dari sebuah proses. Hasil dari penelitian ini terdapat 47 temuan risiko pada semua proses produksi. Dengan nilai risiko dari yang tertinggi berturut-turut yaitu penjenisan (88) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level ekstrim, penggilingan (85) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level ekstrim, pengeringan (82) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level ekstrim, pelayuan (72) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level tinggi , dan pengemasan (67) dengan nilai risiko terbanyak yaitu level tinggi. Solusi yang diberikan pada kelistrikan dengan memberikan pengaman untuk kabel, terkait dengan APAR dan P3K yaitu segera melakukan pengadaan APAR dan P3K. Pada mesin gear yang tidak memiliki pengaman memberikan desain yang telah dibuat agar kecelakaan yang diprediksi tidak dapat terjadi, penekanan terhadap karyawan tentang pentingnya alat pelindung diri dan potensi terkait SOP atau tata tertib pada proses produksi yaitu dengan mencetak atau menempel pada tempat yang mudah dilihat dan dibaca. | en_US |