POLA PERESEPAN KOMBINASI ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJ GRHASIA YOGYAKARTA
Abstract
Skizofrenia adalah gangguan jiwa kronis yang ditandai dengan serangkaian gejala, termasuk delusi, halusinasi, ucapan atau perilaku yang kacau, dan kemampuan kognitif yang terganggu. Angka kejadian gangguan jiwa tertinggi salah satunya berada di DI Yogyakarta sebanyak 2,7 per 1000 penduduk. Pedoman menyarankan kombinasi antipsikotik digunakan dalam keadaan tertentu saja, namun dalam praktek klinis menggabungkan dua atau lebih antipsikotik adalah hal yang sangat umum yaitu berkisar 10-30%. Selain itu, Extrapyramidal symptoms (EPS) merupakan efek samping yang paling sering terjadi pada pemberian obat antipsikotik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola peresepan kombinasi dan kejadian efek samping pada peresepan kombinasi antipsikotik pasien skizofrenia di RSJ Grhasia Yogyakarta pada tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional. Hasil pada penelitian menunjukkan kombinasi yang paling banyak diberikan adalah kombinasi risperidone - clozapine sebanyak 43,4%. Efek ekstrapiramidal seperti tremor, hipersalivasi, dan rigiditas merupakan efek samping antipsikotik yang paling banyak muncul (15,2%) akibat penggunaan risperidone – clozapine.
Collections
- Pharmacy [1444]