| dc.description.abstract | Indonesia adalah negara yang berada di daerah beriklim tropis yaitu daerah yang
memiliki dua musim sepanjang tahun yakni musim kemarau dan musim penghujan serta
daerah yang cukup baik untuk pertumbuhan hewan dan tumbuhan. Tidak jarang bibit
penyakit tumbuh dengan cepat salah satunya adalah penyakit yang penyebarannya
melalui hewan atau disebut penyakit tular vector dan zoonosis contohnya Deman
Berdarah Dengue. Setiap tahunnya di Indonesia terjadi Kejadian luar biasa (KLB) DBD
di berbagai provinsi. Penyakit DBD ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat. Kondisi lingkungan sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek yakni
kebersihan tempat tinggal, perilaku hidup masyarakat, kesadaran penduduk akan
pentingnya menjaga kebersihan, serta pengetahuan penduduk mengenai hubungan
kebersihan lingkungan dengan penyakit-penyakit yang timbul disebabkan oleh kebersihan
lingkungan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor eskternal yang
mempengaruhi tingkat kasus DBD di Indonesia tahun 2016. Hubungan antara masingmasing
jumlah kasus DBD dengan faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya tidak
memiliki pola tertentu. Sehingga analisis regresi nonparametrik ini akan cocok
digunakan. Metode yang digunakan adalah regresi nonparametrik spline dan multivariate
adaptive regression spline (MARS). Model terbaik dari kedua metode adalah regresi
nonparametrik spline dengan nilai MSE sebesar 0,38913 lebih kecil dari metode MARS
yaitu sebesar 0,97059. Hasil penelitian menunjukan model regresi spline terbaik dengan
nilai R2 sebesar 82,56% menggunakan 3 titik knot dengan 5 variabel variabel signifikan
yaitu persentase rumah sehat, persentase rumah kumuh, persentase rumah tangga dengan
akses sanitasi layak, persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
dan kepadatan penduduk Indonesia. | en_US |
