Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc.
dc.contributor.authorMukhlas Dwi Putra, 14522467
dc.date.accessioned2018-09-20T06:45:53Z
dc.date.available2018-09-20T06:45:53Z
dc.date.issued2018-09-10
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/10748
dc.description.abstractPersaingan bisnis yang semakin kompetitif menuntut para pelaku industri selalu mempertahankan mutu serta berinovasi di setiap aspek secara berkelanjutan. Perusahaanperusahaan semakin bersaing untuk memaksimalkan keuntungan. Salah satu caranya yaitu perusahaan perlu secara konsisten meningkatkan kualitas produk dan menekan jumlah produk defect atau rework. Berdasarkan data dari PT. Yamaha Indonesia mulai dari periode Januari sampai dengan Mei 2018, jenis piano UP PM/PW mengalami rework terbanyak dibanding dengan jenis piano lainnya, yakni sebesar 34.68%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rework yang terjadi pada piano UP PM/PW serta penyebab-penyebabnya melalui pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui potensi kegagalan yang harus diprioritaskan dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk membobotkan kriteria dari FMEA sehingga muncul RPN baru yaitu RPN-AHP. Dengan bantuan diagram pareto didapatkan hasil bahwa jenis rework yang paling dominan pada piano UP PM/PW adalah kotor, sedangkan kabinetnya yang dominan yaitu side arm dan side board. Dari perhitungan FMEA-AHP didapatkan tiga nilai RPN-AHP tertinggi yaitu polysheet yang akan diproses spray sudah dalam keadaan kotor (ada serbuk kayu, bekas lem press) sebesar 7.44, proses handling setelah proses mentory melalui area sanding balikan yang banyak debu sebesar 6.33 dan proses cleaning mingguan painting booth belum maksimal sehingga masih banyak area yang kotor dan berdebu.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectReworken_US
dc.subjectSanding Balikanen_US
dc.subjectSprayen_US
dc.subjectFMEAen_US
dc.subjectAHPen_US
dc.titleANALISIS PENYEBAB REWORK KABINET UPRIGHT WARNA POLISHED MAHOGHANY DAN POLISHED WALNUT PADA FACTORY 2 MENGGUNAKAN PENDEKATAN FMEA DAN AHP (Studi Kasus di PT Yamaha Indonesia)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record