ANALISIS PENYEBAB REWORK KABINET UPRIGHT WARNA POLISHED MAHOGHANY DAN POLISHED WALNUT PADA FACTORY 2 MENGGUNAKAN PENDEKATAN FMEA DAN AHP (Studi Kasus di PT Yamaha Indonesia)
Abstract
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif menuntut para pelaku industri selalu
mempertahankan mutu serta berinovasi di setiap aspek secara berkelanjutan. Perusahaanperusahaan
semakin bersaing untuk memaksimalkan keuntungan. Salah satu caranya yaitu
perusahaan perlu secara konsisten meningkatkan kualitas produk dan menekan jumlah
produk defect atau rework. Berdasarkan data dari PT. Yamaha Indonesia mulai dari periode
Januari sampai dengan Mei 2018, jenis piano UP PM/PW mengalami rework terbanyak
dibanding dengan jenis piano lainnya, yakni sebesar 34.68%. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis rework yang terjadi pada piano UP PM/PW serta penyebab-penyebabnya
melalui pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui potensi
kegagalan yang harus diprioritaskan dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk
membobotkan kriteria dari FMEA sehingga muncul RPN baru yaitu RPN-AHP. Dengan
bantuan diagram pareto didapatkan hasil bahwa jenis rework yang paling dominan pada
piano UP PM/PW adalah kotor, sedangkan kabinetnya yang dominan yaitu side arm dan side
board. Dari perhitungan FMEA-AHP didapatkan tiga nilai RPN-AHP tertinggi yaitu
polysheet yang akan diproses spray sudah dalam keadaan kotor (ada serbuk kayu, bekas lem
press) sebesar 7.44, proses handling setelah proses mentory melalui area sanding balikan
yang banyak debu sebesar 6.33 dan proses cleaning mingguan painting booth belum
maksimal sehingga masih banyak area yang kotor dan berdebu.
Collections
- Industrial Engineering [2220]