Coworking Space di Kotabaru-Yogyakarta dengan Pendekatan Desain Biophilic
Abstract
Latar belakang perancangan coworking space ini karena potensi pengembangan ekonomi kreatif, terutama sektor desain komunikasi visual, peningkatan start-up dari dalam dan luar kota, serta perencanaan pembangunan Coworking Space di Kota Yogyakarta oleh salah satu perusahaan coworking space, yaitu “Union Space”. Coworking space merupakan area untuk aktivitas kerja dan belajar yang membutuhkan focus, serta memerlukan waktu yang cukup lama dan intensif. Jika berlebihan, hal ini dapat menyebabkan stress, kurangnya produktifitas dan penyakit gangguan mental lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan ruang kerja dengan lingkungan yang berkualitas, salah satu caranya adalah dengan menerapkan desain biophilic. Desain biophilic dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan, terutama dalam ruang kerja. Desain biophilic memerlukan area yang luas untuk menghasilkan desain biophilic yang maksimal, akan tetapi kawasan Kotabaru memiliki lahan yang sempit untuk desain biophilic, sehingga permasalahan yang diambil untuk perancangan adalah bagaimana merancang bangunan coworking space di Kotabaru dengan pendekatan biophilic pada lahan urban yang sempit. Penyelesaian masalah dilakukan dengan studi referensi, studi preseden, serta melakukan uji terhadap beberapa alternatif untuk menemukan zoning tata ruang yang tepat. Berdasarkan beberapa pola dalam biophilic, aspek yang berpengaruh terhadap kualitas lingkungan adalah kedekatan ruang dengan aspek biophilic dan vegetasi. Penerapan vegetasi ada pada area outdoor, semi-outdoor dan indoor. Pada area outdoor vegetasi dimaksimalkan dengan beragam vegetasi dari yang perdu sampai pohon yang menghasilkan banyak oksigen dan memberi efek multisensorik untuk memperkuat area utama biophilic sedangkan untuk area indoor dilengkapi dengan tanaman hias yang sifatnya membersihkan udara. Pemaksimalan biophilic dalam lahan sempit dilakukan dengan memusatkan area biophilic utama ketengah site agar hampir semua ruangan bisa melihat area biophilic tersebut. Pemusatan area biophilic utama ini menghabiskan sedikit lahan, namun, secara visual, hampir semua pengunjung di setiap ruang aktivitas dapat melihat dan merasakannya.
Collections
- Architecture [3718]