ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DI MUSEUM GUNUNG MERAPI DAN MUSEUM MONUMEN JOGJA KEMBALI D.I YOGYAKARTA
Abstract
Kawasan wisata Museum Gunung Merapi dan Museum Monumen Jogja
Kembali merupakan kawasan yang memiliki nilai pengunjung yang cukup tinggi
setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan
sampah yang dilakukan kedua museum tersebut, kemudian menghitung timbulan
dan komposisi sampah yang dihasilkan. Penelitian ini mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) 19-3964-1994 Metode Pengambilan dan Pengukuran
Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Penelitian dilakukan selama
delapan hari berturut-turut dan akhir pekan untuk mengetahui timbulan dan
komposisi. Hasil penelitian untuk timbulan pada Museum Gunung Merapi
diperoleh sebsar 0,108 kg/org/hari sampai 0,123 kg/org/hari. Komposisi di museum
tersebut didominasi oleh kertas, plastik, dan organik baik untuk kedua waktu
pengamatan. Hasil penelitian untuk timbulan pada Museum Gunung Merapi
diperoleh sebsar 0,031 kg/org/hari sampai 0,038 kg/org/hari. Untuk komposisi
Museum Monumen Jogja Kembali didominasi oleh kertas, plastik, dan organik baik
selama penelitian delapan hari berturut-turut dan akhir pekan. Potensi sampah yang
ada pada Museum Gunung Merapi sebanyak 31,240 Kg untuk layak kompos dan
54,430 Kg untuk layak jual. Museum Monumen monjali mempunya potensi sebesar
27,679 Kg yang terdiri dari; 7,379 Kg layak kompos dan 20,300 Kg untuk layak
jual. Adanya potensi sampah yang didapatkan bisa dimanfaatkan oleh pengelola
museum tersebut. Tidak adanya korelasi ataupun hubungan yang didapatkan dari
hasil uji bivariat kuesioner terhadap pengunjung dan pengelola kawasan wisata
Museum Gunung Merapi dan Museum Monumen Jogja kembali antara
pengetahuan pengunjung maupun pengelola terhadap perilaku pengunjung maupun
pengelola itu sendiri dalam menangani sampah
Collections
- Environmental Engineering [1430]