Pemanfaatan Limbah Abu Insinerator Rsud Kota Yogyakarta Sebagai Keramik
Abstract
Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang operasionalnya aka menghasilkan limbah baik padat maupun cair. Salah satu jenis limbah padat yang dihasilkan adalah limbah B3 jenis infeksius. Penanganan limbah B3 dilakukan dengan cara pembakaran menggunakan insinerator. Hasil dari proses pembakaran berupa abu yang mengandung logam berat. Penilitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan logam berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) pada abu insenerator dan menganalisa karakteristik lindi dan visual pada keramik.
Penilitian ini dilakukan dengan cara membuat sampel keramik ukuran 10x10x1 cm dari campuran limbah abu insinerator rumah sakit, tanah liat dan kaolin dengan berbagai komposisi abu yaitu: 0%, 10%, 20%, dan 30% terhadap material keseluruhan. Sampel keramik dilakukan dua pengujian yaitu pengujian lindi dan visual. Pengujian lindi dilakukan dengan metode Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP).
Hasil pengujian abu insinerator, diketahui bahwa logam berat Pb dan Zn masing-masing 57,23 mg/l dan 12,17 mg/l. hal ini menunjukkan bahwa logam berat tersebut sudah melebihi baku mutu sesuai PP No 101 tahun 2014. Pengujian Karakteristik lindi dari benda uji menunjukkan logam berat Pb dan Zn dibawah baku mutu. Pemekriksaan secara visual diperoleh warna benda uji dengan campuran limbah lebih gelap dibandingkan dengan benda uji tanpa campuran limbah.
Collections
- Environmental Engineering [1430]