Penataan Ulang Pasar Cikurubuk Tasikmalya Penekanan pada Perencanaan Pola Tata Ruang dan Sirkulasi Pasar
Abstract
Tingkat perkembangan kota Tasikmalaya yang cukup tinggi di wilayah Priangan
Timur menuntut ketersediannya sarana dan prasarana guna mendukung perkembangan dan
pertumbuhan perekonomian kota. Dengan adanya fakta bahwa sektor non pertanian yang
paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan, maka Pemerintah Daerah
Tingkat II Tasikmalaya menyediakan Pasar Umum yang diharapkan dapat menampung
kegiatan perdagangan dalam volume besar. Pemindahan lokasi pasar ke daerah Cikurubuk
ini dikarenakan adanya pengembangan dari pasar Wetan yang sudah tidak dapat menampung
berbagai kegiatan pasar ,sehingga selalu menimbulkan berbagai masalah .
Pasar Cikurubuk merupakan pasar grosir sekaligus eceran yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat kota Tasikmalaya, baik dari segi pengadaan barang ,
kelengkapan fasilitas pasar, kenyatnanan bersirkulasi serta kemudahan pencapaian. Karena
di pasar Cikurubuk ini tidak hanya terjadi kegiatan transaksi saja melainkan juga jasa
angkutan transportasi kendaraan yang melewati Pasar Cikurubuk,maka diperlukan penataan
kembali sehingga dapat memenuhi harapan yaitu mampu menyediakan ruang bagi pedagang
pembeli serta penyedia jasa angkutan.
Dalam menampung kegiatannya Pasar Cikurubuk harus marnpu mengatasi sirkulasi
kendaraan, manusia maupun barang supaya tidak terjadi kemacetan dan pemusatan aktifitas.
Kegiatan perdagangan dan aktifitas lain seperti bongkar muat barang dan pemakai sirkulasi
yang beragam tidak tertata sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan terutama
pada ruang sirkulasi pasar. Hal ini diakibatkan tidak adanya pengelompokan kegiatan dari
masing-masing kegiatan pada pasar.
Pengelompokan ruang berdasarkan karakteristik perdaganagan, jenis konsumen,
pengaturan jalur sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan dalam pasar menjadi salah satu altematif penyelesaian permasalahan sirkulasi dalam pasar. Pengelompokan ruang diharapkan dapat memisahkan masing-masing aktifitas dalam pasar sehingga dapat menghindari terjadinya pemusatan kegiatan. Kegiatan perdagangan dikelompokan menjadi perdagangan grosir, perdagangan eceran resmi dan perdagangan eceran tidak resmi. Dengan
adanya pengelompokan kegiatan perdagangan ini maka pengunjung akan lebih mudah dalarn pencapain ke tempat tujuannya.
Pengaturan sirkulasi yang dibedakan menurut ke1ompok kegiatan akan memperrnudah dan memperlancar dalam pencapain dalam pasar. Jenis sirkulasi pada setiap kelompok kegiatan dibagi menjadi sirkulasi pejalan kaki, kendaraan, kendaraan barang, serta sirkulasi yang dapat menampung pejalan kaki dan kendaraan. Transportasi umum yang dapat memasuki pasar diarahkan pada jalur tertentu untuk menghindari loading di tempat-tempat yang dapat menimbulkan kemacetan di jalur sirkulasi. Dengan pengaturan sirkulasi seperti ini dapat memperjelas dan memperlancar pergerakan setiap pengguna pasar.
Dengan adanya pengelompokan perdagangan dan sirkulasi dapat mengarahkan pengunjung ke tempat tujuannya, dengan mudahdan lancar. Kemacetan dan pemusatan kegiatan dalam pasar dapat dihindari serta proses kegiatan dari masing-masing pengguna tidak saling mengganggu satu sarna lain.
Collections
- Architecture [3658]