PUSAT SENI SURAKARTA RUANG AKTIVITAS SENI SEBAGAI WADAH REKONSILIASI MULTI ETNIS DENGAN PENDEKATAN SIMBIOSIS
Abstract
Surakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang terkenal akan keragaman budaya masyarakat multi etnisnya. Hal ini dibuktikan oleh berbagai etnis yang menghuni kota ini diataranya adalah Jawa, Tionghoa, Arab, dan Eropa. Kurangnya toleransi dan harmonisasi antar etnis menimbulkan konflik yang memberikan efek traumatis dan kecendrungan multi etnis untuk hidup terpisah. Dalam upaya menyembuhkan efek traumatis yang diderita oleh masyarakat multi etnis, digagaslah suatu ruang aktivitas bersama yang mengakomodasi aktivitas budaya yang mengikat seperti aktivitas seni kebudayaan dan aktivitas kuliner yang berasal dari Jawa, Arab dan Cina dalam bentuk sebuah Pusat Seni Surakarta. Dalam proses upaya rekonsiliasi yang dilakukan, perancangan Pusat Seni Surakarta mengadopsi pendekatan simbiosis dalam penyelesaian permasalahan. Pada pendekatan simbiosis yang memiliki konsep menciptakan hubungan timbal balik antar etnis, dilakukan dua metoda dalam proses implementasinya. Metoda tersebut diantaranya adalah pengelompokan aktivitas budaya multi etnis berdasarkan persamaan tipologi dalam satu ruang dan harmonisasi tiga identitas budaya melalui elemen-elemen fisik bangunan. Hasil dari pengelompokan karakteristik aktivitas etnis dan harmonisasi elemen fisik ditunjukan oleh ruang pertunjukan dan galeri multi etnis, dengan susunan layout ruang dan panggung yang dapat beradaptasi dengan karakteristik pertunjukan yang beragam. Pengelompokan ini juga menghasilkan ruang kuliner yang mengadopsi suasana lingkungan multi etnis dalam berkuliner yang dapat mendukung interaksi etnis Jawa, Cina, dan Arab dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
Collections
- Architecture [3718]