Show simple item record

dc.contributor.advisorDrs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si
dc.contributor.authorFadiah Mukhsen, 14422012
dc.date.accessioned2018-08-28T16:19:04Z
dc.date.available2018-08-28T16:19:04Z
dc.date.issued2018-06-06
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/10071
dc.description.abstractKetakutan akan tes CEPT telah menjadi salah satu problematika yang terjadi di lingkungan mahasiswa Universitas Islam Indonesia, tidak terkecuali mahasiswa PAI FIAI UII. Komitmen keunggulan PAI untuk menghasilkan lulusan yang excellent sebagai Pendidik, Peneliti, dan Enterpreneur in Education yang Credible, Capable, Confidence, Communicative, dan Uswah (C4U) tidak berbanding lurus dengan realita yang terjadi di lapangan. Faktor-faktor pendukung adanya lulusan yang excellent tentu perlu melihat prosesnya, salah satu proses menuju lulusan yang excellent adalah melewati tes CEPT. Beberapa tahun belakangan ini CEPT nyatanya benar-benar menjadi momok bagi sebagian besar mahasiswa UII terutama mahasiswa PAI yang notabennya berlatar belakang jurusan agama. Level minimal bagi mahasiswa FIAI untuk dapat dinyatakan lulus CEPT adalah nilai 422, sehingga mereka berhak mengikuti ujian pendadaran. Level minimal ini berbeda-beda untuk setiap fakultas. Sebab tes CEPT ini adalah salah satu syarat untuk bisa pendadaran. Bagi yang sudah fasih berbahasa inggris, skor minimal sangat mudah untuk didapatkan. Namun, bagi yang jarang berbahasa inggris, berbicara bahasa inggris apalagi atau anti bahasa Inggris terkhusus mahasiswa sebagian mahasiswa PAI yang memang berlatar belakang jurusan agama, skor minimal tersebut sangat sulit diraih. Sebagian besar mahasiswa PAI mengeluhkan hal tersebut dan menganggap tes CEPT adalah momok yang hanya memperlambat mereka dalam menyelasaikan studi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan/field research, dimana pengumpulandatadilakukandenganmengambilunitpenelitiannyaadalahmahasiswa PAI FIAI UII yang telah beberapa kali gagal dalam tes CEPT dan dokumentasi data dari CILACS UII. Sedangkan metode yang digunakan ialah kualitatif.Simpulan dari penelitian ini adalah yaitu perspektif memegang peran penting dan erat kaitannya dengan berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat kelulusan CEPT. Perspektif yang baik akan menimbulkan percaya diri, sugesti positif dalam diri untuk menyelesaikan tes CEPT dengan baik, begitupun sebaliknya. Demi meningkatkan tingkat kelulusan CEPT pada mahasiswa PAI FIAI UII, perlu adanya pengenalan dari awal terkait CEPT dan wadah yang maksimal untuk memfasilitasi mahasiswa. Dengan begitu, harapan prodi untuk mencetak generasi yang excellent akan berjalan ideal. Secara otomatis kualitas mahasiswa sebagai calon lulusan akan mempunyai kompetensi yang komplit baik di bidang keagamaan maupun penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerspektifen_US
dc.subjectMahasiswa PAIen_US
dc.subjectCEPTen_US
dc.titleANALISIS PERSPEKTIF MAHASISWA PAI FIAI UII TERHADAP BAHASA INGGRIS DAN PENGARUHNYA PADA TINGKAT KELULUSAN TES CEPT UIIen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record