Rancang Bangun Sistem Penyortir dan Penghitung Bibit Ikan Lele Berbasis Arduino
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas wilayah perairan lebih luas dibandingkan dengan luas daratannya. Salah satunya yaitu perairan tawar. Dengan bermodalkan potensi tersebut maka banyak yang memanfaatkan air tawar untuk budidaya ikan air tawar, contohnya ikan lele. Salah satu faktor berhasilnya budidaya ikan lele yaitu bibit yang unggul. Untuk mendapatkan bibit unggul dapat menggunakan cara penyortiran (grading), dimana ikan dipisahkan berdasarkan ukurannya. Penyortiran biasanya dilakukan sebanyak tiga kali sebelum didapatkan ukuran bibit ikan lele yang siap untuk masuk tahap pembesaran. Kegiatan lain yang juga biasa dilakukan penjual bibit ikan lele yaitu proses penghitungan bibit. Dewasa ini proses penghitungan dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan tenaga manusia (biasanya dihitung tiap lima ikan). Dari permasalahan tersebut maka munculah pemikiran untuk merancang alat yang mampu melakukan penyortiran serta penghitungan bibit ikan lele dengan tujuan memudahkan para pembudidaya ikan lele khususnya para pembibit ikan lele. Penyortiran dilakukan dengan membuat alat yang membentuk suatu celah penyortir. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam merancang desain alat penyortir tersebut, maka dilakukan eksperimen terlebih dahulu untuk mendapatkan data lebar celah yang sesuai ukuran bibit ikan lele. Untuk dapat mengetahui ukuran panjang tubuh bibit ikan lele, digunakan sebuah penggaris untuk mendapatkan ukuran panjang tubuh bibit ikan lele yang akan dijadikan bahan pengujian alat. Dalam merancang sebuah alat yang mampu melakukan proses penghitungan maka digunakan komponen berupa sensor photodioda dan laser transmiter yang diletakkan secara berhadapan di dalam pipa PVC (Polyvinyl Chloride) kemudian dihubungkan dengan Arduino UNO. Peletakkan sensor dan laser secara berhadapan bertujuan untuk menjadi acuan agar alat mampu melakukan penghitungan. Dengan diletakkan secara berhadapan seperti itu maka sensor photodioda akan menangkap cahaya dari laser transmiter, sehingga ketika terdapat objek yang menghalangi akan menimbulkan perubahan intensitas cahaya. Dari perubahan intensitas tersebut ketika dikombinasikan dengan nilai pembatas (threshold) maka akan mampu menjadikannya sebuah alat penghitung suatu objek yang bergerak. Hasil penghitungan ditampilkan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) yang dihubungkan dengan I2C (Inter Integrated Circuit). Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwasanya alat sudah mampu melakukan proses penyortiran dengan nilai error atau kesalahan yang dapat ditoleransi. Error yang dihasilkan alat penghitung untuk ukuran bibit 1-3 cm error sebesar 48%, bibit 3-5 cm sebesar 20,4%, dan bibit 5-8 cm sebesar 16%. Prinsipnya, semakin kecil ukuran dari suatu objek yang melewati sensor maka semakin kecil pula perubahan intensitas cahaya yang diterima oleh sensor, maka dari itu akan memengaruhi besar nilai threshold yang digunakan agar mampu melakukan pembacaan dengan lebih minim kesalahan.
Collections
- Electric Engineering [788]