Uji Perbandingan Metode Penentuan Derajat Deasetilasi Kitosan Menggunakan Spektroskopi Infra Merah Dan Metode Volumetri
Abstract
Uji perbadingan metode penentuan derajat deasetilasi kitosan telah dilakukan
menggunakan spektroskopi infra merahdan metode volumetri. Penentuan derajat
deasetilasi menggunakan spektroskopi infra merahditentukan dengan metode
baseline menggunakan persamaan 3-6, sedangkan metode volumetri didasarkan
padatitrasi asam basa dengan variasi indikator, meliputi indikator phenolftalein
(PP), metil orange (MO), conway (hijau bromkresol dan merah metal) dan
potensiometri. Hasil derajat deasetilasi kitosan rata-rata menggunakan
spektroskopi infra merah persamaan 3-6 berturut-turut 66,38%; 78,02%; 67,89%;
69,13%. Penentuan derajat deasetilasi metode titrasi pada indikator PP, MO,
conway dan potensiometri secara berturut-turut didapatkan kadar 43,81%;
99,59%; 95,66%; 77,85%. Pengujian signifikansi nilai derajat deasetilasi
menggunakan spektroskopi inframerah dan metode titrimetri dilakukan dengan
menggunakan ANOVA. Berdasarkan penelitian, spektroskopi inframerah dengan
persamaan 3-6 direkomendasikan sebagai metode untuk estimasi kasar derajat
deasetilasi untuk kitosan dan turunannya. Perhitungan nilai derajat deasetilasi
dengan presisi yang baik dan akurasi yang baik dihitung menggunakan persamaan
6. Penentuan derajat deasetilasi menggunakan volumetri direkomendasikan
menggunakan titrasi potensiometri. Titrasi dengan indikator PP, MO, conway
memiliki keterbatasan dalam mengamati titik akhir. Titrasi potensiometri
memiliki presisi dan akurasi yang baik, menggunakan peralatan sederhana, mudah
didapat, murah dan dapat diandalkan untuk analisis rutin.
Collections
- Chemical Analyst [361]