Identifikasi Flavonoid dalam Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
Abstract
Berbagai bukti empiris menunjukkan bahwa daun mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa (Scheff.)Boerl.) berkhasiat sebagai obat. Daun mahkota dewa
mengandung senyawa alkaloid, saponin, dan flavonoid.
Flavonoid diekstrak dari serbuk daun mahkota dewa dengan menggunakan
sokhletasi. Sampel diekstrak terlebih dahulu dengan n-heksana untuk
menghilangkan senyawa-senyawa non polar seperti lemak dan klorofil.
Selanjumya ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metanol 80 %.
Pemisahan senyawa dalam ekstrak metanol dilakukan dengan
menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan silika gel sebagai fase
diamnya. Eluen terbaik yaitu campuran BAA (Butanol:Asam Asetat:Air=10:1:7).
Noda dilihat dibawah lampu UV 366 nm dan diperoleh lima noda/fraksi dengan
warna noda adalah merah, lembayung gelap, jingga, biru fluorosensi dan hijau
fluorosensi. Uji pendahuluan dilakukan dengan uap NH₃. Hasil uji flavonoid
dengan uap NH₃ menunjukkan bahwa fraksi 1 adalah flavonoid, fraksi 2 adalah
flavon/flavonol; isoflavon/dihidroflavonol/biflavonil; khalkon, fraksi 3 adalah
flavonol, fraksi 4 adalah isoflavon, dan fraksi 5 adalah auron/flavanon; flavonol.
Ujikemurnian nodadilakukan dengan KLT duadimensi.
Setiap fraksi dipisahkan dengan KLT perparatif dan dilarutkan kembali
dalam metanol. Setiap fraksi dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis. Pereaksi
geser yang digunakan adalah NaOH 2 M, AlCl₃ 5 %, HCl, serbuk NaOAc dan
serbuk H₃BO₃. Dari kelima fraksi, fraksi 2 menunjukkan spektrum positifuntuk
flavonoid. Senyawa fraksi 2 adalah flavon dengan gugus-gugusnya adalah 4'-OH,
5-OH dengan gugus prenil pada 6, o-diOH pada cincin A o-diOH pada cincin B,
dan 7-OH. Sedangkan srtuktur flavonoid yang dapat diusulkan adalah 5,7,8,3',4'-
heksahidroksi, 6-prenil flavon.
Collections
- Chemistry [535]