Show simple item record

dc.contributor.authorKusuma, Marcel Daffa
dc.date.accessioned2024-05-08T01:49:02Z
dc.date.available2024-05-08T01:49:02Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48978
dc.description.abstractRemaja dari keluarga yang bercerai memiliki pola perilaku yang berbeda jika dibandingkan dengan remaha dari keluarga yang utuh. Kehadiran yang berbeda dari sosok ayah atau ibu dapat mengganggu perkembangan dan pencapaian remaja dalam memenuhi kesejahteraan psikologisnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa remaja dari keluarga yang bercerai memiliki kecenderungan perilaku yang berbeda dan tidak sesuai, kondisi perceraian orang tua tersebut mempengaruhi kondisi kesejahteraan psikologis pada remaja. Beberapa dampak yang dialami remaja adalah kesulitan mengontrol emosi, merasa sedih, merasa asing, serta menyalahkan diri sendiri. Dampak-dampak yang terjadi ini mampu menghambat remaja dalam memenuhi kesejahteraan psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemaafan dan kesejahteraan psikologis pada remaja dari keluarga yang bercerai. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah remaja usia 17-26 tahun yang memiliki orang tua bercerai. Responden yang terkumpul sejumlah 160 remaja, diantaranya adalah 17 remaja berjenis kelamin laki-laki dan 143 remaja berjenis kelamin perempuan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi tingkat pemaafan maka semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis pada remaja dari keluarga yang bercerai. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan nilai r = 0,320, dan p = 0,000. Berdasarkan nilai signifikansi yang tertera, dapat disimpulkan bahwa pemaafan dan kesejahteraan psikologis memiliki hubungan yang signifikan dan positif. Hasil tersebut mennunjukan bahwa semakin tinggi pemaafan pada remaja, maka semakin tinggi pula kesejahteraan psikologisnya. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa tingkat pemaafan mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis pada remaja dari keluarga yang bercerai. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemaafan mampu meningkatkan kesejahteraan psikolgis pada remaja yang terdampak dari perceraian orang tuanya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPemaafanen_US
dc.subjectKesejahteraan Psikologisen_US
dc.subjectRemajaen_US
dc.subjectKeluarga Berceraien_US
dc.titlePemaafan dan Kesejahteraan Psikologis pada Remaja dari Keluarga yang Berceraien_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM17320199


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record