Show simple item record

dc.contributor.authorAziz, Dimas Alim Ikhwan
dc.date.accessioned2024-01-04T06:12:59Z
dc.date.available2024-01-04T06:12:59Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46162
dc.description.abstractPeristiwa kebakaran bisa terjadi di mana saja mulai dari perumahan, kantor, jalan raya, pusat perbelanjaan, hutan, laut, jalan raya, kebun maupun persawahan. Kebakaran dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar baik bagi pihak yang mengalami musibah maupun orang lain yang berada di sekitarnya. Kerugian ini dapat berupa kerusakan bangunan, terganggunya kegiatan usaha, rusaknya fasilitas umumbahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Kebakaran bisa terjadi kapan saja dan banyak sekaliyang menjadi faktor penyebab dari kebakaran tersebut diantaranya korsleting listrik, penggunaan daya yang berlebihan karena lupa mematikan lampu, lupa mematikan kompor, kebocoran tabung gas, putung rokok, petasan, dan lain-lain.Proyek akhir ini direncanakan untuk membuat sebuah prototype sistem pendeteksi dini kebakaran yang menggunakan beberapa sensor antara lain pendeteksi api yaitu flame sensor, pendeteksi asap dengan sensor MQ-2 serta pendeteksi suhu dengan sensor DHT-11. Pada sistem pendeteksi kebakaran ini juga dilakukan beberapa pengembangan yaitu dengan menambahkan tindakan- tindakan penanganan awal untuk mengurangi bahaya yang ditimbulkan dari peristiwa kebakaran yaitu mengaktifkan buzzer sebagai peringatan bahaya kebakaran. Dan yang juga mengaktifkan LED sebagai indikator tindakan pemadaman api saat terjadi kebakaran.Data berupa perubahan kadar asap, apidan suhu pada gedung yang dibaca oleh ketiga sensor tersebut akan ditampilkan secara real-time ke smartphone menggunakan aplikasi Blynk dengan menggunakan modul komunikasi berupa ESP32 sehingga keadaan gedung dapat selalu dipantau. Dalam segi teknis, spesifikasi sensor MQ-2 bisa mendeteksi keberedaan sumber gasketika lebih dekat dengan sensor. Untuk sensor api mampu mendeteksi api yang sangat baik ketika berada pada jarak maksimum 100 cm sedangkan sensor DHT11 dapat mendeteksi dua indikator secara bersamaan yaitu kelembaban dan suhu. Pembacaan sensor api maksimal sejauh 250 cm, sedangkan untuk sensor asap kadar ppm jika melebihi 1500 maka sudah dianggap kebakaran. Untuk suhu jika nilai temperature berada diatas 45oC maka juga sudah dianggap kebakaran. Tampilan notifikasi pada Blynk berfungsi dengan baik sesuai dengan kondisi alat.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDHT-11; MQ-2en_US
dc.subjectESP32en_US
dc.subjectDeteksi Kebakaranen_US
dc.subjectBlynken_US
dc.titleSistem Pendeteksi Bencana Kebakaran Berbasis Internet of Things (Iot)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM16524084


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record