Show simple item record

dc.contributor.authorEmil Adly, 00511261
dc.contributor.authorEno Susilowati, 00511278
dc.date.accessioned2020-06-11T08:33:49Z
dc.date.available2020-06-11T08:33:49Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21270
dc.description.abstractPertanian adalah sektor utama pembangunan di Indonesia. Guna mendukung sektor tersebut, maka diperlukan fasilitas-fasilitas penunjang seperti jaringan irigasi yang baik. Pembangunan yang dilakukan pemerintah antara lain berupa pembangunan baru, rehabilitas, dan peningkatan jaringan irigasi. Guna mendukung hal tersebut maka dibuat bangunan diantaranya adalah bendung. Di Yogyakarta sebagian masyarakatnya masih banyak yang bermata pencaharian sebagai petani dengan lahan pertanian yang cukup luas. Guna mendukung hal tersebut maka pemerintah DIY melalui Dinas Kearian berupaya membangun kembali bendung Mrican yang telah runtuh akibat banjir, dan dibangun kembali pada tahun 2004. Pembangunan bendung tersebut tergolong singkat, dan pada saat perencanaan dilakukan bendung sudah dibangun sehingga banyak hal-hal di lapangan yang tidak sesuai dengan desain rencana yang dibuat oleh konsultan. Redesain dilakukan berdasarkan pada debit banjir tahunan yang sudah ada dengan data-data pendukung lainnya seperti data topografi, geologi tanah, mekanika tanah, data hidrologi dan data morfologi. Langkah-langkah yang dilakukan pada perencanaan diantaranya dengan survey lokasi dan dokumentasi lapangan, pengumpulan data, perumusan masalah, pembatasan perencanaan, perencanaan bangunan dan hasilnya. Redesain yang dilakukan menggunakan debit banjir yang sudah ada yaitu sebesar 125 mdt, kemudian dilakukan redesain bendung dengan perubahan bagian-bagian tertentu pada bendung guna mendapatkan perbandingan antara desain bendung yang ada dengan redesain. Berdasarkan hasil redesain yang dilakukan, didapatkan desain yang baru dengan perubahan-perubahan pada bagian tertentu, seperti pada bentuk mercu dari tipe Ogee menjadi mercu bulat dengan dua jari-jari, sedangkan untuk kolam olak direncanakan sama yaitu menggunakan USBR tipe III mengingat nilai Froude yang lebih besar dari 4,5. Untuk hal lain seperti pintu intake tetap sama yaitu satu buah yang terletak di sisi kanan bendung, dan untuk bagian lainnya berubah pada dimensinya seperti panjang kolam olak, panjang lantai muka, lebar pintu pembilas, kantong pasir, panjang saluran pembilas kantong pasir. Dari hasil redesain, maka didapat perubahan-perubahan ukuran yang cukup signifikan seperti panjang lantai muka yang lebih pendek, badan bendung yang lebih kecil, lebar pintu pengambilan yang lebih kecil, lebar dan jumlah pintupembHasan yang lebih kecil dan sedikit, dan stabilitas yang aman terhadap bahaya geser, piping dan guling.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRedesain Bendung Mricanen_US
dc.subjectKabupaten Bantul Yogyakartaen_US
dc.titleRedesain Bendung Mrican Kabupaten Bantul Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record