Uji Stabilitas Fisik dan Mikrobiologi Formulasi Krim Bedak Dingin
Abstract
Bedak dingin tradisional merupakan kosmetik tradisional, dimana cara
pemakaiannya kurang efektif sehingga untuk mempermudah pemakaiannya perlu
dirubah menjadi sediaan yang lebih baik. Bedak dingin tradisional berasal dari
bahan-bahan tumbuhan yang mudah ditumbuhi mikroorganisme yang dapat
merusak sediaan dan membahayakan pemakai, sehingga perlu dilakukan
penelitiaan tentang uji stabilitas fisik dan mikrobiologi formulasi krim bedak
dingin dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kadar bedak dingin
dalam sediaan krim bedak dingin dengan melihat stabilitas fisiknya serta untuk
mengetahui konsentrasi bahan pengawet yang paling efektif untuk sediaan krim
bedak dingin. Penelitiaan ini dilakukan dengan cara membuat basis krim terlebih
dahulu lalu ditambahkan bedak dingin Intisari produksi PT. Air Mancur dengan
vanasi kadar 2,5%; 5,0%; 7,5%; 10,0%, kemudian diamati stabilitas fisiknya
meliputi uji homogenitas, viskositas, daya sebar, daya lekat pada hari ke-0, 3, 6, 9,
12. Krim bedak dingin yang paling stabil yaitu pada kadar 5,0% disimpan selama
1 minggu, lalu ditambahkan pengawet nipagin dan nipasol (3:1) dengan variasi
kadar total 0,05%; 0,10%, 0,15%, 0,20% kemudian dilakukan uji mikrobiologi
dengan menghitung angka kuman. Hasil uji stabilitas fisik dianalisis statistik
Anova 2 jalan dengan taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan uji Tukey
menunjukkan hasil yang signifikan pada berbagai kadar dan penyimpanan bedak
dingm baik pada viskositas, daya sebar dan daya lekat. Hasil uji homogenitas pada
semua formula adalah homogen. Hasil uji mikrobiologi dianalisis statistik Anova
1jalan dengan taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan
perbedaan yang signifikan pada berbagai kadar pengawet nipagin dan nipasol.
Semakin tinggi kadar dan semakin lama penyimpanan bedak dingin viskositas dan
daya lekat semakin tinggi, sebaliknya daya sebar semakin turun. Semakin tinggi
kadar pengawet semakin sedikit angka kumannya dan jumlahnya melebihi batas
normal (>10³ CFU/gram), sehingga pengawet nipagin dan nipasol kurang efektif
untuk sediaan krim bedak dingin sampai kadar 0,20%.
Collections
- Pharmacy [1444]