Penentuan KRI sebagai Strategi Peningkatan Produktivitas dengan Pendekatan Metode FMEA dan Craig Harris (Studi Kasus PT Bukit Angkasa Makmur Bengkulu)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Produktivitas pada sistem produksi menggunakan penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Craig Harris dan Key Risk Indicator (KRI). Seiring berkambangnya ilmu teknologi industri, perusahaan dituntut agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Analisis FMEA sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi kegagalan-kegalan yang terjadi suatu komponen, produk, dan sistem sehingga dapat diprediksi, diatasi maupun dikurangi segala potensi resiko kegagalan yang mungkin akan terjadi dimasa mendatang. Setiap resiko sendiri dikategorikan jenisnya berdasarkan Risk Priority Number (RPN) dalam menentukan jenis mitigasi yang dilakukan. Kemudian dilakukan analisis produktivitas pada area kerja produksi menggunakan Craig Harris, dimana perhitungan yang dilakukan menggunakan faktor biaya pada area kerja produksi sebelum dan setelah dilakukan mitigasi. Dari analisis FMEA dan Craig Harris kemudian dapat disimpulkan variable matrics apa saja yang layak dijadikan untuk indikator resiko menggunakan GAP Assessment Tool yang kemudian ditentukan Threshold (ambang batas) sebelum dilakukan aksi mitigasi dari kunci indikator resiko yang didapatkan. Pada analisis FMEA didapat failure mode berkategori 2 berkategori Low, 19 Medium, dan 2 berkategori High. Pada produktivitas total naik sebesar 0,06 pada proses produksi menggunakan metode Craig Harris. Kemudian terakhir untuk KRI didapatkan 2 hasil untuk harga bahan baku dengan sebesar Rp 9.000 dan ambang batas atas Rp 9.335. dan pada KRI jumlah produksi karet SIR 20 per bulan ditentukan ambang batas bawah sebesar 1.800 ton dan ambang batas atas 1.350 ton.
Collections
- Industrial Engineering [2224]