dc.contributor.advisor | Irawan Jati, S. IP., MH., MSS | |
dc.contributor.author | Okta maryana dewi, 14323013 | |
dc.date.accessioned | 2018-08-20T09:31:04Z | |
dc.date.available | 2018-08-20T09:31:04Z | |
dc.date.issued | 2018-08-14 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9817 | |
dc.description.abstract | Krisis kemanusiaan yang terjadi Rakhine pada dasarnya menjadi permasalahan
internal dan domestic negara Myanmar. Namun kemudian, krisis kemanusiaan tersebut
Myanmar dianggap tidak dapat (Unable) dan tidak memiliki kemauan (Unwilling) untuk
menyelesaikan konflik maka menjadi tanggung jawab komunitas internasional untuk
melindungi warga negara tersebut. Tanggungjawab tersebut yang dikenal dengan konsep
Responsibility to Protect (R2P). Konsep inilah yang dijadikan kunci penting dalam
menganalisis krisis kemanusiaan di Rakhine yang terjadi antara pemerintah Myanmar
terutama militer Myanmar dengan Rohingya yang telah terjadi sejak tahun 2012 hingga 2017.
Penerapan R2P dilakukan oleh PBB melalui Dewan Keamanan dengan mengeluarkan sebuah
Presidential Statement dan Dewan Hak Asasi Manusia melalui Special Rapporteur on the
situation of human rights in Myanmar dan fact - finding mission. Upaya yang dilakukan
Dewan Keamanan PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB merupakan upaya pencegahan
langsung. Dalam skripsi tersebut akan dijelaskan mengenai peluang penerapan Responsbility
to Protect dalam krisis kemanusiaan di Rakhine terhadap Rohingya dari tahun 2012 hingga
2017. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Rohingya | en_US |
dc.subject | Krisis Kemanusiaan | en_US |
dc.subject | Responsibility to Protect (R2P) | en_US |
dc.subject | Aung San Suu Kyii & Militer Myanmar | en_US |
dc.title | ANALISIS PENERAPAN RESPONSIBILITY TO PROTECT (R2P) DALAM PENYELESAIAN KRISIS KEMANUSIAAN DI RAKHINE: STUDI KASUS ROHINGYA (2012-2017) | en_US |
dc.type | Undergraduate Thesis | en_US |