Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Sapphire Tiara
dc.date.accessioned2016-11-07T04:31:27Z
dc.date.available2016-11-07T04:31:27Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/969
dc.description.abstractMeninjau tingginya masalah Iingkungan yang ada di dunia seperti semakin menipisnya lapisan ozon di atmosfer atas (stratosfer) yang melindungi bumi dari sinar matahari bergelombang pendek yang dapat mematikan mahluk hidup, merupakan akibat dari banyaknya pencemaran lingkungan(air,udara,tanah) sampai penggundulan hutan, telah menimbulkan kegoncangan dalam ekosistem lingkungan. Masalah lingkungan di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia hanya dapat diatasi dengan mengadakan pemerataan pembangunan dan pembinaan lingkungan hidup yang tidak dapat terpisahkan sehingga harus digalakkan pembangunan yang dapat menyatu dengan alam agar dapat mengurangi dampak negatif lingkungan hidup. Setelah menyadari besarnya pengaruh pesantren dalam membentuk dan memelihara kehidupan sosial, kultural, politik dan keagamaan, maka Pondok pesantren Raudhatunnajah yang terletak di daerah pemukiman transmigrasi yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, dinilai dapat berperan sebagai pusat pengembangan Islam (agama-moral), pusat pengembangan masyarakat (sosial,ekonomi,budaya dan lingkungan hidup), serta pusat pengembangan pendidikan dan sumberdaya manusia. Karena peranannya tersebut maka pondok pesantren Roudhatunnajah dapat lebih mudah dalam memberikan pemahaman ke masyarakat sekitar tentang pesan Lingkungan, melalui bangunan sebagai media pembelajaran Iingkungan dengan penerapan konsep Green Architecture. Pendekatan green architecture diambil untuk Pondok Pesantren Raudhatunnajah dimaksudkan untuk menjaga hubungan keseimbangan Iingkungan alami, yang paling tidak dapat dirintis dari pondok pesantren ini agar dapat menjadi media pembelajaran secara langsung bagi santri tentang Lingkungan dan percontohan bagi masyarakat sekitar hingga dapat menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan sesuai dengan konsep dari green architecture yang intinya berusaha untuk menurunkan dampak lingkungan, Langkah proses Pembelajaran Lingkungannya sendiri akan diarahkan dengan alur sirkulasi yang berpola, sehingga santri dapat merasakan sendiri perbedaan suasana yang telah dibentuk dari tiga zona kawasan yang memiliki penekanan sesuai dengan fungsi masing-masing unit bangunannya yang antara lain memiliki penekanan tentang Pencahayaan alami (area Pendidikan), penghawaan alami (Area Hunian) dan Pemanfaatan Kontur (Area Pengembangan Agro). Hal ini didasari bahwa sistem pembelajaran yang paling efektif adalah dengan melihat, mendengar dan melakukan langsung sehingga santri dapat menilai sendiri dari semua hasil pengamatan mereka.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPondok Pesantrenen_US
dc.subjectAgribisnisen_US
dc.subjectRaudhatunnajahen_US
dc.subjectMukomukoen_US
dc.subjectBengkuluen_US
dc.subjectPendekatanen_US
dc.subjectGreen Architectureen_US
dc.subjectMediaen_US
dc.subjectPembelajaran Lingkunganen_US
dc.subjectIsue Lingkunganen_US
dc.titlePondok Pesantren Agribisnis Raudhatunnajah Mukomuko, Bengkulu: Pendekatan Green Architecture sebagai Media Pembelajaran Lingkunganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record