| dc.description.abstract | Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) sukar larut dalam air dan memiliki kandungan kurkumin yang bermanfaat sebagai antioksidan. Ekstrak temulawak dibuat dalam sediaan Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) untuk meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitasnya. Studi stabilitas dilakukan untuk mendapatkan jaminan stabilitas dari produk obat. Penelitian ini bertujuan melakukan uji stabilitas SNEDDS ekstrak temulawak terstandar. SNEDDS ekstrak temulawak terstandar dibuat dengan cara mencampurkan Capryol sebagai fase minyak, Tween 20 sebagai surfaktan dan Propilen glikol sebagai kosurfaktan. Kemudian dilakukan evaluasi meliputi uji sentrifugasi, uji siklus panas-dingin, uji siklus beku-cair, uji ketahanan, dan uji penyimpanan dipercepat untuk melihat hasil ukuran partikel, Polydispersity Index (PDI), zeta potensial dan % transmitan serta uji stabilitas kimia untuk melihat kadar kurkumin pada SNEDDS dalam waktu 1 bulan. Pada uji sentrifugasi dan uji termodinamika didapatkan formula dengan minyak Capryol 90, surfaktan Tween 20, dan ko-surfaktan Propilen Glikol dengan perbandingan 10:50:40 (F1), 15:70:15 (F4), 10:80:10 (F8) dan 10:65:25 (F9) tidak memisah. Selanjutnya uji ketahanan dan uji penyimpanan dipercepat berdasarkan evaluasi ukuran partikel, PDI, zeta potensial dan % transmitan dari keempat formula SNEDDS ekstrak temulawak terstandar dapat dikatakan stabil. Hasil uji KLT kualitatif didapatkan hasil positif mengandung kurkumin pada minggu ke-0, 1, 2, 3, dan 4. Dapat disimpulkan bahwa SNEDDS ekstrak temulawak terstandar stabil. | en_US |
