dc.description.abstract | Kurkumin termasuk dalam jenis senyawa flavonoid polifenol yang memiliki kelarutan rendah dalam air, sehingga beberapa diformulasikan dalam sediaan nanopartikel terutama nanosuspensi untuk meningkatkan bioavailabilitas oral. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sediaan yang lebih baik antara nanosuspensi kurkumin dan suspensi kurkumin berdasarkan parameter Tmaks, Cmaks, AUC0-∞, Vd, t1/2, Cl, k, AUMC0-∞, dan MRT. Dilakukan studi pendahuluan dengan uji validasi metode, optimasi waktu sampling dan penetapan dosis. Pengujian farmakokinetika menggunakan dua kelompok uji yaitu suspensi kurkumin (S-CUR) dan nanosuspensi kurkumin (NS-CUR) dengan dosis masing-masing 500 mg/kg BB dengan pemberian dosis tunggal. Pengambilan darah dilakukan pada jam ke- 0,083; 0,25; 0,5; 0,75; 1; 1,5; 2; 4; 6. Sampel darah dianalisis menggunakan HPLC dengan fase gerak asetonitril, metanol, aquades, asam asetat (30%: 15%: 54%: 1% (b/v)) dan kolom reserved phase C18. Parameter farmakokinetika ditetapkan berdasarkan asumsi model non-kompartemen. Nilai parameter farmakokinetika antar kelompok dianalisis dengan uji T Independent t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter AUC0-∞ (7,825 ± 1,17 µg jam/ml) NS-CUR lebih tinggi 78,17%; t1/2 (9,478 ± 1,77 jam) NS-CUR lebih tinggi 57,49%; AUMC0-∞ (108,708 ± 22,28 µg jam2/ml) NS-CUR lebih tinggi 267,109%; MRT (13,536 ± 4,42 jam) lebih tinggi 100,25%; Cl (14376,09 ± 3428,85 ml/jam) NS-CUR lebih kecil 37,32% dan k (0,0753 ± 0,02 jam-1) NS-CUR lebih kecil 44,95% dari pada suspensi kurkumin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah profil farmakokinetika nanosuspensi kurkumin meningkat secara signifikan (p<0,05) pada parameter AUC0-∞, t1/2, AUMC0-∞, dan MRT, serta menurun secara signifikan pada parameter Cl dan k jika dibandingkan dengan suspensi kurkumin. | en_US |