Show simple item record

dc.contributor.advisorChynthia Pradiftha Sari, M.Sc., Apt
dc.contributor.advisorSuci Hanifah, M.Si, Ph.D, Apt
dc.contributor.authorRosdiana, 14613205
dc.date.accessioned2018-08-09T15:24:40Z
dc.date.available2018-08-09T15:24:40Z
dc.date.issued2018-08-03
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9647
dc.description.abstractLatar belakang : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) memiliki angka prevalensi tertinggi mencapai 64 juta orang di dunia. Data penggunaan teofilin berdasarkan penelitin yg dilakukan sebelumnya sebanyak 40.8 % pasien PPOK mendapat terapi teofilin di RS Paru Respira Yogyakarta. Teofilin dipakai sebagai terapi pilihan terakhir karena efektifitasnya yang rendah dan lambat. Berdasarkan data tersebut teofilin masih banyak digunakan di Indonesia dan menunjukkan hasil terapi yang baik dalam memperbaiki fungsi paru, teofilin memiliki indeks terapi sempit sehingga berisiko menyebabkan efek samping obat yang banyak. Tujuan : Melihat hasil terapi, hubungan karakteristik dengan hasil terapi dan melihat profil efek samping obat pada penggunaan teofilin untuk pasien PPOK rawat jalan di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan selama bulan April sampai Mei 2018, melibatkan 110 subjek penelitian dengan usia >40 tahun, mendapatkan terapi pemeliharaan teofilin minimal 1 bulan pengobatan. Hasil terapi pasien PPOK diukur dengan COPD Assessment Test (CAT). Identifikasi efek samping obat dilakukan melalui wawancara kepada pasien menggunakan ceklist kuesioner dan algoritma Naranjo. Data diolah secara deskriptif analitik. Hasil dan Kesimpulan: Didapatkan hasil terapi pada penggunaan teofilin dengan kategori berhasil 50,9% (Skor CAT <10), hasil terapi cukup berhasil 46,4% (Skor CAT 10-20), hasil terapi kurang berhasil 3% (Skor CAT 20-30). Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel umur (P=0,025) dan derajat keparahan (P=0,001) dengan nilai signifikansi (P<0,05) yang berarti ada hubungan antara umur dan derajat keparahan dengan hasil terapi. Jumlah kejadian efek samping pada penggunaan teofilin ditemukan sebanyak 19 pasien (17%) dengan 27 kasus. Efek samping insomnia (9,09%), sakit kepala (6,35%) gemetar (5,45%), takikardi (1,81%) dispepsia (0,90%), konstipasi (0,90%). Efek samping dengan nilai Narajo (kemungkinan besar ADR) paling banyak yaitu insomnia sebanyak 9 kasus (8,18%).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPPOKen_US
dc.subjectTeofilinen_US
dc.subjectHasil terapien_US
dc.subjectEfek samping obaten_US
dc.titleHASIL TERAPI DAN IDENTIFIKASI EFEK SAMPING OBAT PADA PENGGUNAAN TEOFILIN UNTUK PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK) RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU RESPIRA YOGYAKARTAen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record