IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS MALARIA EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI ETANOL RIMPANG TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val.) MELALUI PENGHAMBATAN POLIMERISASI HEM

Abstract

Resistensi parasit malaria terhadap obat-obatan yang sudah ada menjadi masalah dalam pemberantasan penyakit malaria. Pencarian untuk menemukan obat antimalaria baru dari bahan alam terus dilakukan. Indonesia, dengan kekayaan alamnya memiliki peluang untuk mngembangkan obat dari bahan alam, salah satunya tanaman Curcuma mangga Val. dari famili Zingiberaceae. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antimalaria melalui mekanisme penghambatan polimerisasi hem dari ekstrak etanol dan fraksi etanol rimpang temu mangga serta mengidentifikasi golongan senyawa yang terkandung didalamnya. Rimpang temu mangga diekstraksi dengan etanol melalui metode ekstraksi sokhlet. Ekstrak etanol kemudian difraksinasi menggunakan metode Vacuum Liquid Chromatography (VLC) dengan eluen n-heksana-etil asetat (2:1), etil asetat dan etanol. Ekstrak dan fraksi etanol kemudian diuji sebagai agen antimalaria dengan metode penghambatan polimerisasi hem dan dilakukan uji skrining fitokimia. Hasil uji penghambatan polimerisasi hem menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi etanol rimpang temu Curcuma mangga Val. berturut-turut memiliki nilai IC50 sebesar 0,681 mg/mL dan 0,370 mg/mL. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi etanol memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi hem yang relatif lebih baik dibandingkan ekstrak etanol rimpang Curcuma mangga Val. Hasil analisis skrining fitokimia menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol adalah saponin, terpenoid dan fenolik sedangkan pada fraksi etanol terkandung senyawa golongan terpenoid. Hasil analisis dengan LC-MS dan GC-MS menunjukan bahwa senyawa aktif yang diduga mampu menghambat polimerisasi hem pada ekstrak etanol dan fraksi etanol berturut-turut adalah (E) -labda-8 (17), 12-dien-15,16-dial dan di-n-octyl phthalate.