Show simple item record

dc.contributor.advisorPinus Jumaryatno, S.Si., M.Phil., Ph.D., Apt.,
dc.contributor.advisorAnnisa Fitria, S.Farm., M.Sc., Apt
dc.contributor.authorFerry Rimbawan, 13613193
dc.date.accessioned2018-07-23T11:35:56Z
dc.date.available2018-07-23T11:35:56Z
dc.date.issued2018-05-21
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9408
dc.description.abstractPenemuan senyawa antibakteri yang diperoleh dari tanaman merupakan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ketersediaan antibakteri dalam dunia kesehatan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri yaitu tanaman tin (Ficus carica L.). Senyawa antibakteri yang terkandung dalam tanaman tin dapat diproduksi dengan memanfaatkan kapang endofit yang hidup di dalam jaringan daun, batang, buah dan akar dengan proses isolasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji isolat kapang endofit yang berhasil diisolasi dari tanaman tin (Ficus carica L.) yang dibudidayakan di Indonesia dan mengkaji aktivitas antibakteri yang diproduksi oleh isolat tersebut terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Isolat kapang endofit yang berhasil diisolasi kemudian dilakukan karakterisasi secara makroskopis dan mikroskopis. Selanjutnya biomassa kapang endofit diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat dan dikentalkan dengan rotary evaporator. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode MTT assay untuk mendapatkan nilai MIC dan persen kematian sel bakteri. Hasil menunjukkan bahwa dari proses isolasi didapatkan 5 isolat yaitu isolat A2 (akar), isolat Ba2 (batang), isolat Bu2 (buah), isolat D1 (daun), dan isolat D2 (daun). Berdasarkan hasil karakterisasi secara mikroskopis yang telah dilakukan, semua isolat menunjukkan adanya miselium dan secara makroskopis isolat A2, Ba2, Bu2, dan D2 memperlihatkan miselium berwarna putih sedangkan isolat D1 memperlihatkan miselium berwarna hijau tua kehitaman. Isolat yang terbukti memiliki aktivitas antibakteri yaitu isolat A2 dan Bu2 dengan nilai MIC berturut-turut sebesar 31,25µg/ml dan 500µg/ml. Sementara itu, rata-rata nilai persentase kematian bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 berturut-turut sebesar 62,29% dan 79,28% sehingga dapat disimpulkan bahwa isolat A2 (akar) dan isolat Ba2 (batang) tanaman tin yang dibudidayakan di Indonesia memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectkapang endofiten_US
dc.subjectFicus carica L.en_US
dc.subjectantibakterien_US
dc.subjectMTT assayen_US
dc.subjectStaphylococcus aureus ATCC 25923en_US
dc.titleISOLASI DAN SELEKSI KAPANG ENDOFIT TANAMAN TIN (Ficus carica L.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record