Show simple item record

dc.contributor.advisorSaepudin, S.Si., M.Si., Ph.D., Apt.
dc.contributor.authorCinthia Sendysagita, 14613025
dc.date.accessioned2018-07-18T10:34:12Z
dc.date.available2018-07-18T10:34:12Z
dc.date.issued2018-07-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/8841
dc.description.abstractAntibiotik digunakan untuk pengobatan maupun pencegahan infeksi dan ketepatan penggunaannya perlu dievaluasi secara rutin untuk mengurangi resiko resistensi. Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) merupakan metode untuk evaluasi penggunaan antibiotik terutama dari aspek kuantitas dan biasanya dikombinasikan dengan metode Drug Utilization 90% (DU 90%) untuk menggambarkan pola penggunaan antibiotik yang banyak digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik berdasarkan jenis dan kuantitas yang dihitung berdasarkan metode ATC/DDD serta perubahan penggunaan antibiotik berdasarkan profil DU 90% pada pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama periode tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara restrospektif yang diperoleh dari bagian instalasi farmasi dan instalasi rekam medis. Data yang diambil meliputi data penggunaan antibiotik yang mencakup nama antibiotik, bentuk sediaan, kekuatan sediaan dan kuantitas penggunaan, serta jumlah pasien rawat inap pertahun dan data length of stay (LOS) pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode tahun 2013-2017. Setelah mengidentifikasi jenis antibiotik yang digunakan, kuantitas penggunaan antibiotik setiap tahun selama periode tahun 2013–2017 selanjutnya dianalisis menggunakan metode ATC/DDD dan dilanjutkan dengan analisis profil DU 90%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa selama periode tahun 2013–2107 profil penggunaan antibiotik menunjukkan perubahan yang fluktuatif, dengan rata-rata kuantitas penggunaan sebesar 85,8 DDD/100 hari rawat. Antibiotik yang paling banyak digunakan adalah golongan beta laktam (terutama dari turunan sefalosporin 53,60%) dan golongan kuinolon (19,93%). Antibiotik yang berada pada segmen DU 90% relatif sama yaitu seftriakson, levofloksasin, sefiksim, amoksisilin, sefadroksil, sefotaksim, klindamisin, metronidazol, dan azitromisin. Antibiotik yang mengalami perubahan yaitu co-amoksiklav, ofloksasin, sefprozil dan seftazidim karena termasuk segmen 90% hanya pada tahun tertentu.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAntibiotiken_US
dc.subjectATC/DDDen_US
dc.subjectDU 90%en_US
dc.subjectPKU Muhammadiyah Yogyakartaen_US
dc.titleANALISIS TREND PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA SELAMA PERIODE TAHUN 2013-2017en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record