Show simple item record

dc.contributor.authorHariyono, Husin
dc.date.accessioned2016-11-01T02:22:44Z
dc.date.available2016-11-01T02:22:44Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/873
dc.description.abstractKota Jepara terletak di timur laut Ibu kota Propinsi Jawa Tengah (Semarang). Kota Jepara termasuk kategori kota kecil, dengan perkembangan pesat sebagai pusat distribusi barang kebutuhan penduduk, pengumpul hasil produksi dan kegiatan industri yang berhubungan dengan kerajinan, khususnya kerajinan ukir. Kota Jepara belum memiliki fasilitas perdagangan yang dapat memberikan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang termasuk dalam tiga hal di atas secara terpadu. Sebagai wujud pemenuhan kebutuhan fasilitas perdagangan, maka sudah selayaknya dikota Jepara ada pusat perbelanjaan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir perkembangan fisik bangunan kota Jepara sangat pesat, tapi dalam perencanaan pembangunannya kurang memperhatikan konteks arsitektur regional Jepara. Sebagai manifestasi bentuk bangunan yang bercitra regionalisme, maka Pusat Perbelanjaan Jobokuto secara visual harus mampu menampilkan citra tersebut dengan kajian-kajian maupun analisa regionalisme yang berkembang di Kota Jepara. Analisa yang digunakan adalah metoda regionalisme dengan cara mendata bangunan-bangunan yang ada di kota Jepara (indische/kolonial, china, joglo, dan rumah karnpung/pelana) dan dari data tersebut di dapat bangunan yang dominan di kota Jepara yaitu bangunan kolonial. Untuk dimunculkan karakter elemen-elemen pembentuk bangunan regional kota Jepara, perlu menganalisa pola-pola kecendenmgan yang ada pada bangunan kolonial tersebut. Karakter elemen-elemen yang muncul dengan menganalisa pola-pola yang ada pada bangunan kolonial, (diterapkan dalam perencanaan dan perancangan pusat perbelanjaan Jobokuto) yaitu pada pembentukan fasade bangunan yang terdiri dari atap limasan antara 45 -70°, dinding mengalami penambahan atau pengurangan pada permukaan fasadenya, dinding terkesan kokoh. Ketinggian lantai bangunan dari permukaan tanah kurang dari satu meter. Proporsi vertikal horisontal diwujudkan dalam bentuk jendela sebagai wujud dominasi vertikal dan pola blok jendela sebagai wujud dominasi horisontal. Bentuk simetri mendominasi fasade utama bangunan. Pola pengulangan yang merupakan ciri bangunan kolonial diwujudkan dalam elemen jendela dan struktur, khususnya kesatuan antara kolom dan balok. Ornamentasi ditampilkan dalam louvre, lucarn, gable dan beton vertikal horisontal. Dan style ditampilkan dalam tritisan dak dan tritisan miring, gang, jendela memanjang vertikal, struktur kokoh, main entrance terlihat jelas dan ketinggian bangunan antara 4 -5(m).en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPusat Perbelanjaan Jobokutoen_US
dc.subjectJeparaen_US
dc.subjectArsitektur Regionalen_US
dc.subjectLandasan Perencanaan dan Perancanganen_US
dc.titlePusat Perbelanjaan Jobokuto di Jepara: Arsitektur Regional Kota Jepara sebagai Landasan Perencanaan dan Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record