| dc.description.abstract | Air merupakan salah satu unsur yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Kebutuhan air yang terus meningkat dan sangat beragam sesuai dengan wilayahnya memberikan pertanyaan bagaimana pemanfaatan dan pengoptimalan sumber daya air yang ada guna memenuhi kebutuhan air di suatu wilayah tersebut. Salah satu wilayah di daerah kalimantan timur terdapat waduk Samboja sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan air irigasi yang terletak diwilayah desa Karya Jaya, Wonotirto, Kuala Samboja dan Tanjung Harapan. Ketersediaan sumber daya air pada waduk Samboja dapat dikatakan memenuhi kebutuhan air irigasi daerah Samboja seluas 1.167 Ha. Walaupun begitu, wilayah irigasi yang ada sekarang hanya seluas 333,25 Ha dan masih berpotensi di kembangkan hingga 528,90 Ha. Dengan melihat potensi ketersediaan air yang cukup besar maka pemanfaatan dan pengoptimalan sumber daya air akan di tambahkan dengan pemenuhan kebutuhan air baku ke Kota Balikpapan. Hal tersebut melatarbelakangi penelitian ini untuk menyusun dan menerapkan model optimasi pemanfaatan air Waduk Samboja menggunakan program dinamik stokastik dengan keluaran berupa operating rule untuk pemenuhan kebutuhan air optimum.
Penyusunan model optimasi diawali dengan diskritisasi data inflow menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tahap selanjutnya ialah diskritisasi pada volume tampungan dan release air total dengan nilai diskrit 5% yang menyebabkan terdapatnya 21 kelas tampungan dan release yang dapat diperhitungkan.Fungsi tujuan dari optimasi yang dilakukan adalah memaksimalkan nilai rerata tahunan perbandingan antara nilai release dengan kebutuhan air total atau disebut faktor k sebagai ukuran ketercapaian pemenuhan kebutuhan air irigasi. Faktor k sama dengan 1 berarti pemenuhan kebutuhan air irigasi mencapai 100%.
Hasil Optimasi dengan program dinamik stokastik dengan bantuan Software Microsoft Office Excel Macro menunjukan bahwa ketersedian air pada waduk samboja yang peruntukan utamanya guna untuk memenuhi kebutuhan air irigasi dapat ditambahan untuk memenuhi kebutuhan air baku ke kota Balikpapan. Hal itu dapat dibuktikan dari nilai release pada waduk Samboja dengan kebutuhan air total (kebutuhan air irigasi dan kebutuhan air baku) menghasilkan nilai faktor k rata-rata mencapai 0,9 sampai 1 dan berhenti pada siklus ke 3 iterasi masing-masing kelas. Program dinamik stokastik memberikan pola operasi optimum yang cukup baik dan dapat dipertimbangkan sebagai masukan dalam pola operasi waduk Samboja. | en_US |
