Show simple item record

dc.contributor.advisorDr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika. MA. IAI
dc.contributor.authorNurhadi Firdaus, 14512028
dc.date.accessioned2018-06-29T23:52:36Z
dc.date.available2018-06-29T23:52:36Z
dc.date.issued2018-06-26
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/8128
dc.description.abstractPerkembangan pembangunan perkotaan telah menyebabkan semakin berkurangnya jumlah lahan pertanian. Perkembangan perkotaan juga menyebabkan kepadatan yang mengakibatkan banyaknya pemukiman yang tumbuh illegal terutama pada daerah bantaran sungai yang rawan akan bencana banjir dan kemudian tumbuh menjadi pemukiman kumuh yang berdampak pada terganggunya kualitas lingkungan dan ekosistem. Pemerintah memberikan arahan pemukiman mundur, munggah, madhep kali (M3K) sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut, dan kemudian hunian diarahkan ke arah vertikal. Namun hunian vertikal tersebut tidak selalu menyelesaikan masalah. Unit yang permanen dan hanya memiliki satu tipe hunian membuat penghuni tidak memiliki kemudahan untuk menyesuaikan jika ada perkembangan dikemudian hari dan juga solusi hunian vertikal seharusnya tidak hanya sebagai hunian, tapi diaharapkan dapat mendorong ekonomi dari penghuni dan memperbaiki kondisi lingkungan. Konsep open building diterapkan sebagai solusi karna memberikan kemudahan, fleksibilitas, dan penghuni ikut berpartisipasi dalam menentukan hunian mereka sendiri yang sesuai dengan kebiasaan dan budaya masyarakat ketika tinggal di kampung. Konsep urban farming dapat menjadi solusi sebagai faktor yang mendorong ekonomi penghuni, sebagai faktor yang dapat memperbaiki kondisi lingkungan dan menghubungkan area pemukiman dengan sungai, dimana pertanian diterapkan secara vertikal sehingga setiap unit penghuni memiliki area pertanian masing-masing, sebagai kebun bersusun. Tujuan dari perancangan ini bagaimana merancangan kampung vertikal yang layak bagi penghuni kampung, mampu mendorong faktor ekonomi masyarakat, dan juga sebagai infrastruktur hijau yang berfungsi sebagai penghubung antara area pemukiman dan juga sungai melalui aktivitas pertanian, sehingga perancangan dapat menghasilkan hunian yang sesuai kebutuhan masyarakat, mendorong ekonomi, dan memberikan hubungan timbal balik antara pemukiman dan sungai.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectkampung Jogoyudanen_US
dc.subjectKampung Vertikalen_US
dc.subjectopen buildingen_US
dc.subjecturban farmingen_US
dc.titleKampung Kebun Bersusun di Jogoyudan, Yogyakarta, dengan pendekatan Open Buildingen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record