| dc.description.abstract | Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Ekstrak daun kangkung diketahui memiliki aktivitas antihiperglikemia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes. Penggunaan obat tradisional sebagai terapi suatu penyakit dapat dikembangkan menjadi obat herbal terstandar. Dalam pengembangan obat herbal terstandar perlu adanya kontrol kualitas tanaman secara kualitatif berdasarkan kandungan fitokimia salah satunya dengan mengetahui profil sidik jari kromatografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun kangkung sebagai antihiperglikemia pada zebrafish serta mengetahui profil ekstrak daun kangkung melalui sidik jari kromatografi. Daun kangkung diekstrak dengan etanol 96% dengan metode maserasi. Uji aktivitas antihiperglikemia ekstrak daun kangkung menggunakan zebrafish 10 ekor setiap kelompok, terdiri dari tiga kelompok kontrol (normal, kontrol negatif dan kontrol positif) dan dua kelompok perlakuan (konsentrasi ekstrak 0,005% dan 0,01%). Kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan diinduksi aloksan 0,3% dan larutan glukosa 2%. Kontrol positif diberikan metformin dengan cara dilarutkan dalam air hingga konsentrasi akhir 100 µM. Ekstrak daun kangkung diberikan secara perendaman dengan metode pelarutan ekstrak dalam media Dimethyl Sulfoxide (DMSO) 0,1% kemudian diukur kadar glukosa darah puasa menggunakan alat glukometer (Autocheck®). Hasil analisis statistik Oneway ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak daun kangkung konsentrasi 0,005% dan 0,01% mampu menurunkan kadar glukosa darah pada zebrafish secara signifikan (p<0,05). Hasil uji profil sidik jari kromatografi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan pola pemisahan yang khas dan dapat digunakan sebagai metode alternatif pengendalian mutu tanaman herbal ekstrak daun kangkung berdasarkan karakteristik senyawa yang terkandung. | en_US |
