Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Noor Fitri, M.Si.
dc.contributor.authorNialita Fitri, 14612114
dc.date.accessioned2018-06-25T16:07:08Z
dc.date.available2018-06-25T16:07:08Z
dc.date.issued2018-06-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/7995
dc.description.abstractTelah dilakukan penelitian tentang ekstraksi pigmen antosianin dari kulit terong (Solanum melongena L.) dan aplikasinya sebagai indikator asam basa alami. Kulit terong memiliki pigmen warna ungu yang berasal dari antosianin. Pigmen tersebut mengalami perubahan warna tergantung pH larutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengekstrak kulit terong yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstraksi ini dilakukan menggunakan dua teknik yaitu teknik maserasi dan microwave. Tahapan penelitiannya meliputi preparasi sampel, ekstraksi maserasi dan microwave menggunakan pelarut etanol:HCl 1% (2:1), uji senyawa fenolik, uji senyawa antosianin, uji menggunakan larutan pH 1-12, identifikasi menggunakan Spektrometer UV-Vis, FTIR dan juga LC-MS/MS serta aplikasi dari ekstrak kulit terong sebagai indikator asam basa alami. Hasil penelitian menunjukkan rendemen yang diperoleh dari ekstrak kulit terong menggunakan teknik maserasi selama 48 jam sebesar 3,18% sedangkan pada teknik microwave dengan variasi waktu 3, 5 dan 7 menit sebesar 3,14%, 2,85% dan 2,97%. Rendemen tertinggi dari ekstrak kulit terong yang diperoleh ialah menggunakan teknik maserasi yang selanjutnya akan di identifikasi menggunakan FTIR dan LC-MS/MS. Hasil identifikasi menggunakan FTIR menunjukan adanya gugus C-H alifatik, C=C aromatik, dan O-H, gugus tersebut juga terdapat pada golongan antosianin. Hasil identifikasi menggunakan LC-MS/MS menunjukkan adanya dua komponen senyawa golongan antosianin dengan jenis Delphinidin 3 Glukosida pada waktu retensi 3.02 dengan m/z 465 dan Peonidin 3 Glukosida pada waktu retensi 3.07 dengan m/z 463. Hasil uji kualitatif ekstrak kulit terong menunjukkan adanya senyawa fenolik yang ditandai dengan perubahan warna menjadi hijau kehitaman. Uji trayek pH ekstrak kulit terong menggunakan larutan pH 1-12 berada pada pH 3-4. Ekstrak kulit terong dapat diaplikasikan sebagai indikator asam dengan perubahan warna dari hijau ke kuning. Hasil perbandingan teknik ekstraksi dan microwave dari ekstrak kulit terong menunjukkan rendemen tertinggi yang optimal ialah menggunakan teknik maserasi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEkstraksien_US
dc.subjectMaserasien_US
dc.subjectMicrowaveen_US
dc.subjectAntosianinen_US
dc.subjectKulit Terongen_US
dc.subjectIndikator Asamen_US
dc.titleEKSTRAKSI PIGMEN ANTOSIANIN DARI KULIT TERONG (Solanum melongena L.) DAN APLIKASINYA SEBAGAI INDIKATOR ASAM BASA ALAMIen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record